Senin, 26 Januari 2009

Pilih Islam atau Demokrasi??part 1

Bismillahirrahmaanirrahim
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata dalam kitab An-Nubuwwat hal 127,"Islam adalah berserah diri kepada Allah semata,tidak kepada yg lainnya. Dia beribadah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya.Dia bertawakkal hanya kepada-Nya,dan hanya kepada-Nya pula dia takut dan berharap.Dia mencintai Allah dengan kecintaan yang sempurna dan tidak mencintai makhluk sebagaimana kecintaannya kepada Allah...Maka sesiapa yang enggan beribadah kepada-Nya,maka bukanlah ia seorang muslim.Dan barangsiapa yang di samping beribadah kepada Allah dia juga beribadah kepada yang lain,dia bukanlah seorang muslim".
Syaikh Muhammad Abdil Wahhab Rahimahullah berkata dalam kitab Ad-Durar halaman 1/323 dan kitab Minhajut Ta'siis,beliau berkata,"Sekedar mengucapkan kalimah syahadat tanpa mengetahui maknanya dan tanpa mengamalkan tuntutannya,tidaklah cukup membuat mukallaf tersebut menjadi seorang muslim,dan justru itu menjadi hujjah atasnya..Siapa yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak di sembah selain Allah,namun ia juga beribadah kepada selain-Nya,maka tidak diterima kesaksiannya tersebut,meskipun dia melaksanakan sholat,zakat,puasa,dan sebagian ajaran Islam lainnya".
Syaikh Abdurrahman Ibnu Muhammad Rahimahullah berkata dalam Al-Qaul Al-Fashl An-Nafiis 31, "Sesungguhnya syirik itu menafikan Islam,menghancurkannya,dan mengurai talinya satu persatu.Ini berdasarkan yang telah dijelaskan bahwa Islam adalah penyerahan wajah,hati,lisan,dan seluruh anggota badan hanya kepada Allah,tidak kepada yang lainnya.Seorang muslim bukanlah orang yang taqlid kepada nenek moyang dan guru-gurunya,dan tidak pula berjalan di belakang mereka tanpa petunjuk dan bashirah".
Mukaddimah di atas tentunya sangat terbatas dalam mencukupi dalil atas HARAMNYA demokrasi,akan tetapi menurut saya mukaddimah di atas sangat mengena akan pembahasan yang akan saya uraikan mengenai DEMOKRASI.
Sesungguhnya saya jarang menulis pada blog saya,akan tetapi kali ini bagi saya pembahasan mengenai Demokrasi ini sangatlah penting untuk kita ketahui.kerana banyak sekali orang salah kaprah dan terjerumus pada kesyirikan akibat menjunjung tinggi Demokrasi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa demokrasi berasal dr bahasa Yunani,bukan dari bahasa Arab. Berasal dari kata demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti pemerintahan,kekuasaan,atau hukum. Dengan demikian secara letterleg arti demokrasi adalah pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat atau hukum rakyat.
Menurut para penganutnya,ini merupakan ciri yang paling khas di dalam sistem demokrasi dan atas dasar itu pula mereka senantiasa memuja-mujanya. padahal ini adalah ciri yang paling prinsipil dalam kekafiran,kesyirikan,dan kebathilan.Ia sangat bertentangan dan berlawanan dengan dinul Islam serta millatul tauhid.
to be continued...

Minggu, 25 Januari 2009

Israel tuding Hamas yang menggunakan Fosfor Putih

TEL AVIV (Arrahmah.com) - Jurubicara militer Israel mengatakan kecelakaan yang disebabkan oleh penggunaan fosfor putih mungkin diakukan oleh Hamas setelah Menteri Luar Negeri mengakui menggunakan senjata kimia tersebut.

Setelah seminggu terjadi hingar-bingar mengenai penggunaan senjata kimia yang dimotori oleh kelompok HAM Internasional, dan kejahatan perang Israel mulai terkuak, Jurubicara pemerintah Israel, Mark Regev berupaya memindahkan tuduhan tersebut ke kubu Hamas.

"Ketika kamu memasuki sebuah pemerintahan yang totaliter, dimana rakyat menderita, bagaimana kalian tahu bahwa sebagian dari luka mereka tidak disebabkan--sebagai contoh--oleh senjata Hamas?" ujar Regev kepada Channel 4 Inggris.

Ketika presenter Channel 4 mengatakan Regev menuduh Hamas, Regev berargumentasi bahwa pemerintahan Hamas adalah pemerintahan otoriter, jadi laporan yang didapatkan dari para saksi di Gaza tidak bisa dipercaya begitu saja.

Israel sedang berada dalam keadaan terjepit, maka mereka mencari jalan untuk mencari pembenaran atas apa yang mereka lakukan.

Aksi istisyhad tewaskan 5 polisi Iraq

JARMA (Arrahmah.com) - Aksi bom syahid yang dilakukan mujahidin Daulah Islam Irak, menyerang sebuah pos Polisi di Utara Baghdad, tepatnya di Jarma, Sabtu (24/1).

Dalam serangan tersebut, 5 polisi boneka Irak tewas dan enam lainnya mengalami luka-luka.

Ledakan datang hanya seminggu sebelum Irak melakukan Pemilihan Umum (Pemilu).

Pemilu di Irak, akan dilaksanakan pada 31 Januari mendatang.

Tentara Kafir Amerika Tembak Mati Suami-Istri di Irak

KIRKUK (Arrahmah.com) - Detik-detik terakhir keberadaan tentara AS di Irak, membuat mereka berulah. Beberapa hari lalu, mereka menewaskan empat bersaudara dalam penyergapan di sebuah rumah, kini, mereka menewaskan pasangan suami istri.

Tentara kafir AS menembak mati pasangan suami istri dan melukai putra mereka yang baru berusia 8 tahun dalam serangan udaranya di kota Kirkuk.

Mayor Jenderal Turhan Abdul Rahman, Wakil Komandan Kepolisian di Provinsi Kurdish, mengatakan tentara AS melakukan serangan udara dan menghantam sebuah rumah.

Militer AS berdalih, mereka saat itu tengah melakukan operasi militer untuk memerangi mujahidin Daulah Islam Irak.

"Ketika tentara AS dan tentara boneka Irak membersihkan bangunan tersebut dan memasuki salah satu ruangan di sana, mereka melihat seorang wanita terbaring di kasurnya," klaim tentara AS.

Jumat, 23 Januari 2009

Intel Mesir Interogasi Korban Gaza

GAZA (Arrahmah.com) - Sungguh keji penguasa negeri muslim ini, selain menutup perbatasan Rafah dan menghalangi bantuan yang ingin masuk Gaza (termasuk para dokter yang ingin menjadi relawan-red), kini mereka menunjukkan loyalitasnya kepada Israel dengan menginterogasi sejumlah pasien korban Gaza.

Sejumlah pasien korban luka yang di rawat di beberapa rumah sakit di Mesir memberikan kesaksian sepulangnya mereka dari negeri yang berbatasan dengan Palestina. Mereka mengatakan keamanan Mesir melakukan interogasi kepada sejumlah pasien.

Mereka (intel Mesir) menanyakan tentang keberadaan pabrik roket Palestina dan lewat mana senjata-senjata untuk kelompok pejuang Palestina diselundupkan ke Gaza.

Sementara itu, situs Aljazeera.net menyebutkan, sejumlah korban Gaza mendapatkan pemeriksaan di beberapa rumah sakit di Mesir secara ketat. Bagi yang menolak diancam tidak akan diberikan pengobatan di rumah sakit tersebut. Seperti diungkapkan sejumlah pasien yang mengatakan, orang-orang yang baru setengah sembuh diinterogasi oleh dinas keamanan Mesir. Mereka diminta menjelaskan tentang kelompok perlawanan. Mereka juga diminta untuk tidak lagi mendukung gerakan perlawanan Hamas dan gerakan lainnya.

Menurut salah seorang pasien yang dihubungi oleh al-Jazeera melalui telepon menyebutkan, pasukan keamanan Mesir meminta kepada sejumlah pasien yang ada di Mesir untuk menyampaikan pada gerakan Hamas, bahwa pemerintah Mesir tidak akan menggizinkan penyelundupan senjata ke Gaza. Mesir juga tidak akan mengizinkan Hamas membengun kembali kekuatanya di Gaza.

Sumber menambahkan, selepas mereka diobati sejumlah pasien diminta menunggu di satu ruangan. Kemudian beberapa intel Mesir mendatanginya dan menjanjikan identitas mereka akan dirahasiahkan dengan syarat ia mau bekerja sama dengan pihak intelijen. Mereka mulai menanyakan tentang perlawanan dan bagaimana mereka bisa menimbun senjata-senjata itu di Gaza.

Selain itu, mereka juga menanyakan apakah mungkin faksi-faksi perlawanan melakukan perlawanan kembali ke Israel. Mereka juga meminta informasi tentang Hamas dan para pemimpinnya.

“Awalnya mereka sangat lembut kepada kami," ungkap sumber. "Tetapi ketika kami menolak memberikan informasi, mereka mulai bertindak kasar hingga memukuli kami di tempat-tempat luka," lanjutnya.

"Mereka berkata, 'jangan dusta kamu, kamu dari gerakan Hamas atau dari brigade Al-Qossam kan?'" sumber tersebut menambahkan, mengingat kejadian saat dia diinterogasi di Mesir.

"Kamu harus berbicara, jika tidak maka kamu tidak akan diobati dan kami akan lemparkan kamu seperti anjing," tambahnya dengan nada gemetar.

Beranikah Obama Mengadili Bush?

JAKARTA (Arrahmah.com) - Barak Obama sudah resmi menjadi Presiden Amerika Serikat, sebagian masyarakat muslim berharap Obama bisa mendukung upaya terciptanya perdamaian termasuk proses perdamaian di Palestina.

Forum Umat Islam yang merupakan gabungan dari puluhan ormas-ormas Islam di Indonesia menutut Obama melaksanakan point pertama dari lima tuntutan umat hancurkan Israel (LUMAT Israel) yakni menyeret dan mengadili Ehud Olmert (PM Israel) dan Tzipi Livni (Menlu Israel).

"Harapan kami, berani tidak Obama melaksanakan tuntutan kami. Berani tidak Obama menyeret dan mengadili PM dan Menlu Israel karena mereka penjahat perang abad ini. Dan beranikah Obama menyeret George Bush sebagai penjahat perang internasional karena sudah membunuhi warga sipil hampir 1 juta orang Irak dan Afganistan," tegas Sekjen FUI M. Al-Khaththath kepada pers, di Jakarta.

Ia pun mengingatkan agar pemerintah dan umat Islam Indonesia memboikot produk Israel dan antek-anteknya, serta membatalkan pembelian senjata ke Israel, sebab jika hal dilakukan sama saja dengan memperkuat ekonomi Israel.

Khaththath menegaskan, siapa saja yang diketahui mendukung Israel harus diboikot, begitu juga siapa saja yang membeli produk Israel murni atau produk anteknya itu harus diboikot. Ia juga meminta agar pemerintah Indonesia membatalkan pembelian senjata ke Israel, karena kita khawatir kalau senjata ini bukan untuk melindungi rakyat, tapi untuk membunuhi rakyat.

"FUI menolak pembelian senjata dari Israel, tidak layak berkasih sayang, dan memberikan uang negara kita kepada zionis Israel," ujarnya.

Secara terpisah, Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi meminta kepada Obama agar tegas dalam menentukan sikap mengenai konflik di Gaza, dan memintanya belajar lebih banyak lagi tentang kondisi Timur Tengah.

Kemenangan Obama, Kemenangan Kaum Yahudi


WASHINGTON (Arrahmah.com) - Bagi Yahudi Amerika, kemenangan Barack Obama menjadi lambang kemenangan mereka.

Para Yahudi AS itu mengatakan, perjalanan hidup seorang Obama yang berasal dari keturunan imigran kulit hitam hingga berhasil mencapai kursi kepresidenan AS, mirip dengan perjuangan kaum Yahudi yang datang ke AS sebagai imigran yang mencari kehidupan yang lebih baik setelah mereka selalu menjadi kaum terusir di berbagai penjuru dunia.

Salah seorang tokoh Yahudi AS yang beranggapan seperti itu antara lain David Axelrod penasehat senior Gedung Putih dan kepala strategi kampanye Obama, yang selalu berusaha menutup-tutupi latar belakang ke-Yahudi-annya. Dalam sebuah pesta untuk Obama yang didanai sejumlah organisasi Yahudi di AS, Axelrod mengatakan, prestasi Obama merupakan satu lagi langkah maju kaum Yahudi dalam perjalanan Amerika Raya, yang sebelumnya telah dilakukan ayah dan kakek neneknya ketika mengungsi dari Bessarabia ke AS.

“Mereka datang ke AS bukan cuma untuk mencari tempat yang aman, tapi mereka juga mencari tempat yang menjanjikan dan memberikan kesempatan. Dan Amerika adalah lambangnya,” kata Axelrod.

Ia mengungkapkan harapannya, suatu saat nanti bukan hanya Obama yang bisa terpilih ke Gedung Putih, tapi anak-anak Yahudi lainnya seperti Rahm Emanuel yang ditunjuk Obama sebagai kepala staff Gedung Putih. Axelrod menyebut Emanuel sebagai “putera dari para imigran Israel.”

Axelrod mengaku sangat puas dan bangga begitu melihat hasil pemilu kemarin, dan melihat besarnya dukungan Yahudi AS pada Obama. Yang menurutnya merupakan dukungan terbesar pada Partai Demokrat dalam kurun waktu beberapa tahun ini.

Tokoh Yahudi lainnya yang memiliki pandangan sama dengan Axelrod dah ikut hadir dalam acara perayaan untuk Obama adalah aktor Bryan Greenberg. Ia mengaku hadir dalam perayaan itu untuk mengetahui lebih jauh bagaimana pemerintahan baru AS ini membina hubungan dengan komunitas Yahudi dan menanggapi isu-isu ke-Yahudi-an. Buat Greenberg, kepentingan Israel harus tetap nomor satu.

Greenberg menceritakan bagaimana nenek moyangnya berhasil lolos dari Jerman pada masa holocaust dan pengalaman perjalanannya ke Israel. Dari pengalamannya itu, Greenberg merasa betapa pentingnya bagi Yahudi memiliki satu tempat, setelah terusir dari satu tempat ke tempat lain selama ribuan tahun.

Rekan Greenberg, Debra Winger, salah satu pendukung Obama dan pendukung Yahudi mengatakan bahwa doa mereka telah dikabulkan dengan terpilihnya Obama. Bahkan Abner Mikvner, juru bicara kaum Yahudi Zionis, mantan anggota Kongres, mantan hakim federal yang juga mentor Obama berkomentar,“Obama adalah presiden Yahudi pertama“.

Tak heran, jika Barack Obama menunjukkan dukungan butanya pada Israel seperti juga presiden-presiden AS sebelumnya. Dan sama sekali tidak mengeluarkan pernyataan apapun melihat tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza. Melihat fakta yang terang benderang ini, bisakah Obama diandalkan menjadi pemimpin AS yang membawa perubahan bagi perdamaian dunia, terutama dunia Islam?

Taliban Angkat Bicara Mengenai Pelantikan Obama

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Euforia mengenai pelantikan Obama bergema dimana-mana. 20 Januari, seakan-akan menjadi satu hari khusus di dunia karena semua mata memandang ke arah Gedung Putih.

Begitu juga dengan mujahidin Imarah Islam Afghanistan. Mereka mengumumkan statemen, memberikan tanggapan mengenai pelantikan resmi Barack Obama, Presiden AS ke-44.

Setelah kemenangan wakil Partai Demokrat Barack Obama dalam pemilihan presiden Amerika pada tanggal 4 November tahun lalu, kini resmilah pelantikannya sebagai presiden negara kesatuan Amerika pada tanggal 20 Januari kemarin. Dengan demikian berakhirlah masa jabatan thaghut jaman modern George W. Bush dengan berbagai kebijakan politiknya yang berlandaskan ketidakadilan, kesewenang-wenangan dan ketakaburan terhadap kaum muslimin di seluruh dunia.

Belum diketahui bagaimana kebijakan di masa mendatang yang akan dibuat oleh Obama, apakah dia akan terus meneruskan kebijakan politik pendahulunya, ataukah mengambil strategi baru untuk memudahkan tatanan baru Amerika? Ini adalah pertanyaan pokok yang ada di benak banyak orang, khususnya penduduk Irak dan Afghanistan.

Barack Obama telah mengikrarkan janji setianya selama kampanye pemilihan umum di Amerika kepada rakyat amerika untuk memperbaiki situasi politik dan ekonomi, dan juga mengambil kebijakan politik yang adil terhadap orang-orang yang tertindas oleh perlakuan pemerintahan sebelumnya, Bush.

Obama memulai janjinya dengan berencana menutup penjara yang dibangun untuk menyiksa kaum muslimin (Guantanamo-red) dan kebijakan menarik mundur pasukan Amerika dari Irak dan memberikan keamanan di seluruh kawasan.

Akan tetapi kini setelah pelantikannya menjadi presiden resmi negara kesatuan Amerika kita akan lihat apa yang ia janjikan sewaktu kampanye pemilihan presiden yang lalu akan ia tepati ataukah hanyalah bualan belaka demi memenangkan kursi kepresidenan?

Pada kesempatan ini Departemen Politik Imarah Islam Afghanistan mengumumkan hal-hal berikut :

  1. Daripada mengirim pasukan tambahan ke Afghanistan maka hal pertama yang harus dilakukan oleh Obama adalah memadamkan api yang dinyalakan oleh pandahulunya, Bush, yang menyisakan agresi brutal terhadap penduduk muslim Afghanistan. Dia juga harus segera memikirkan penarikan mundur pasukan Amerika dari Afghanistan, bukan malah mengirim pasukan tambahan. Karena pengiriman pasukan tambahan tidak akan pernah menyelesaikan konflik dan permasalahan, bahkan merupakan penyebab utama krisis politik, administrasi dan keamanan bukan hanya sebatas di Afghanistan saja, tetapi di seluruh wilayah.
  2. Administrasi Obama harus meninjau kebijakan di masa mendatang mengenai permasalahan Irak dan Afghanistan. Dia juga harus mengambil langkah mendesak untuk menarik pasukan Amerika dari Afghanistan dan Irak tanpa ikatan atau syarat apapun. Dia juga harus berjanji tidak akan melakukan intervensi terhadap administrasi negara lain di masa yang akan datang.
  3. Obama harus mengambil pendekatan baru untuk menangani problematika Islam, khususnya menyangkut persoalan Afghanistan. Karena jika dia melanjutkan kebijakan politik pendahulunya yang kriminal, Amerika akan mengalami nasib sebagaimana yang dialami oleh Uni Soviet di masa lalu.
  4. Obama harus menyadari bahwa ancamannya kepada Afghanistan dengan pengiriman pasukan tambahan adalah sama saja dengan dia menambah bensin pada api yang menyala. Dan dari sana dapat dipahami bahwa administrasi baru Amerika ingin meneruskan rencana berdarah Bush yang menyebabkan kemarahan dan kebencian terhadap orang-orang Amerika.

Obama hendaknya mengetahui dengan seksama bahwa pengiriman pasukan tambahan ke Afghanistan tidak dan tidak akan pernah mempengaruhi spirit Mujahidin Imarah Islam. Dan bahkan akan menjadi penyebab memuncaknya spirit perlawanan jihad di dalam hati mereka, dan pada gilirannya akan membawa kemenangan dan pengusiran seluruh pasukan asing Amerika dan Aliansi Utara dari tanah muslim Afghanistan dengan izin Allah.

Wa maa dzalika 'alallahi bi'aziiz.. Dan hal itu tidaklah sulit bagi Allah (untuk melakukannya)..

Departemen Politik Imarah Islam Afghanistan


Jumat, 16 Januari 2009

Israel Semakin Membuktikan Dirinya sebagai Penjahat Perang

GAZA (Arrahmah.com) - Memasuki hari ke-20, serangan pasukan Israel di Jalur Gaza makin tak terkendali. Mereka membombardir kantor lembaga bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) yang menyebabkan bantuan kemanusiaan di kantor itu terbakar juga membombardir tiga rumah rumah sakit di Jalur Gaza.

Di Rumah Sakit al-Quds di distrik Tal Al-Hawa ada sekitar 500 warga Palestina ketika Israel menembakkan misil-misilnya yang menyebabkan rumah sakit itu terbakar. Menurut sejumlah petugas rumah sakit, kebakaran disebabkan oleh zat kimia fosfor putih yang digunakan tentara-tentara Zionis.

"Kami berhasil mengendalikan api, kecuali gedung administrasi. Kami berusaha agar api tidak menjalar ke bagian rumah sakit yang lain," kata mereka.

Selain Rumah Sakit Al-Quds, pasukan Zionis juga membombardir dua rumah sakit lainnya di Gaza. Belum ada data korban jiwa akibat serangan tersebut.

Tentara-tentara Zionis juga menggunakan bom-bom yang mengandung fosfor putih dalam serangan ke gedung PBB di Gaza. Saat serangan terjadi, ada sekitar 700 warga Palestina yang sedangberlindung di lokasi itu, sehingga menyebabkan dua warga sipil syahid dan tiga staff PBB luka-luka. Gudang-gudang tempat menyimpan bantuan makanan dan obat-obatan juga habis terbakar akibat bom-bom Israel.


Direktur UNRWA John Ging memastikan bahwa pasukan Zionis Israel memang menggunakan zat kimia berbahaya dalam perangnya di Gaza. "Kebakaran itu disebabkan oleh zat fosfor sehingga sangat sulit dipadamkan. Jika Anda menyemprotkan air, malah akan menimbulkan asap yang mengandung racun," kata Ging.

Juru Bicara UNRWA Christopher Gunnes menolak pernyataan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert yang mengatakan bahwa komplek gedung PBB tersebut terdapat warga Palestina bersenjata yang melakukan serangan terhadap tentara-tentara Israel.

"Selama serangannya, Israel tidak pernah mengangkat telepon dan memberitahu kami dimana ada militan di gedung kami. Tidak ada militan di gedung ini dan sekarang mereka (Israel) merubah cerita dan mengatakan bahwa ada militan di sekitar kantor kami," protes Gunnes pada Israel yang hanya menyampaikan permohonan maaf dan menyebut serangan mereka ke gedung PBB sebagai "kesalahan yang suram."

Serangan pasukan Zionis ke gedung PBB menuai kecaman dari berbagai pihak termasuk Sekjen PBB Ban Ki-moon. Di hari ke-20, sudah 1.150 warga Palestina yang gugur syahid dan korban luka mencapai 5.130 orang, lebih dari 330 korban jiwa adalah anak-anak.

Dalam serangan massifnya ke Gaza sepanjang hari Kamis kemarin, pasukan Zionis juga membombardir dua gedung yang menjadi kantor para wartawan internasional di Gaza, sebuah kantor Bulan Sabit Merah dan sebuah masjid di selatan kota Rafah.


Rabu, 07 Januari 2009

Pejuang Palestina Gunakan Senjata-senjata Baru

Pejuang Palestina Gunakan Senjata-senjata Baru

GAZA (Arrahmah.com) - Mujahidin Palestina dari gerakan Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, telah menumbangkan strategi tentara Zionis menyusul sejumlah operasi yang justru berbalik dari yang diperkirakan.

Pada hari kesebelas serangan darat dan hari ketiga serangan udara yang dilancarkan militer Zionis secara massif yang katanya hanya untuk menghentikan tembakan roket pejuang Palestina, ternyata mujahidin masih mampu melesatkan senjatanya secara massif ke wilayah Israel. Bahkan intensitasnya semakin gencar dan jauh dari sebelumnya. Sejumlah wilayah Israel menjadi target serangan hingga Tel Aviv dapat dijangkau roket perlawanan. Hal yang tidak pernah diperkirakan dinas intelijen Israel sebelumnya.

Di pihak lain, Zionis Israel mengakui hal ini. Mereka menyatakan tiga roket perlawanan menghantam distrik Gadira dan wilayah utara Keryat Malahi. Peristiwa ini merupakan pertama kali dalam sejarah perlawanan Palestina. Sesuai dengan janji Brigade Izzuddin Al-Qossam kemarin.

Terkait hal ini, seorang penulis Israel, Ron Ben Yasha di situs internet Yedeot Aharonot mengatakan, setelah tembakan yang memakan korban (sipil) kemarin, menjadi bukti ada peningkatan signifikan dalam kesiapan tempur perlawanan Palestina. Peningkatan ini berlipat-lipat ketika menggempur pasukan Israel yang masuk Jalur Gaza. Baik melalui tembakan roket, sniper ataupun yang lainnya.

Harian ini mengisyaratkan, pertempuran yang merugikan di sejumlah wilayah di bagian utara Gaza. Perlawanan bahkan semakin sengit pada sore hari. Saling serang dan baku tembak semakin gencar. Pasukan Zionis bahkan menggunakan meriam dan senjata berat untuk melumpuhkan perlawanan.

Penulis ini menyebutkan, pasukan Zionis bergerak sangat lambat, karena banyaknya ranjau yang dipasang perlawanan, selain sejumlah terowongan dan lubang perlawanan. Menurutnya ada faktor lain yang membuat pasukan Zionis sangat lambat, yaitu kebutuhan pasukan untuk menghilangkan ranjau-ranjau dan menghancurkan terowongan tempat pertempuran tersebut.

Ia menambahkan, walau gempuran Israel semakin gencar namun para mujahid Izzuddin Al-Qassam dan mujahid dari gerakan lainnya masih menampakan kesigapannya dalam pertempuran.

Selasa, 06 Januari 2009

Jihad satu-satunya solusi untuk Palestina!

(Almuhajirun.com)Palestina kembali bergolak. Kota suci ketiga kaum Muslimin ini tiada hentinya dirundung malang akibat kezaliman zionis yahudi Israel. Baru-baru ini setidaknya 7 warga Palestina syahid, termasuk seorang ibu dan keempat anaknya akibat serangan rudal zionis yahudi Israel, anak cucuk turunan kera dan babi, di Gaza Utara.

Pada hari sabtu (26/4) pasukan zionis juga menerobos ke kota Beit Lahiya di utara Jalur Gaza dalam upaya menangkap seorang pemimpin Hamas setempat. Pasukan kufar zionis Israel ini menyerbu ke rumah pimpinan Hamas sekaligus pemimpin Brigade Izuddin Al Qossam, dan berhasil menangkap pemimpin Hamas tersebut, Talat Hassam Marouf, dan menembak putrinya, Mariam, yang berusia 14 tahun.

Menurut juru bicara Hamas, Abdel Latif al-Qanou, pasukan Israel menghantam rumah Marouf dengan rudal dan meriam sehingga menyebabkan kerusakan berat. Selain itu, belasan tank dan pesawat tempur Israel membantu serangan tersebut, dengan menembakkan rudal-rudal ke arah para pejuang.

Aksi brutal kuffar zionis yahudi Israel baru-baru ini menambah panjang kekejaman negara agresor di bumi suci kaum Muslimin ini. Lebih dari 400 warga muslim Palestina tewas di sepanjang Jalur Gaza dalam waktu 5 bulan terakhir ini. Sungguh, tiada berguna lagi himbauan-himbauan kepada lembaga-lembaga kufur seperti PBB, Amnesti Internasional dan sejenisnya. Juga tiada berguna seruan kepada pemimpin-pemimpin dan penguasa negeri-negeri Arab yang murtad dan lebih mementingkan tuan mereka, Amerika dan sekutu-sekutunya. Tentu para penguasa dan pemimpin negeri-negeri Islam yang murtad ini tidak akan pernah mau dan sudi memerintahkan tentara-tentara dan pasukan mereka untuk memerangi zionis yahudi Israel.

Mereka bahkan mengupayakan jalan hina sebagai solusi, yakni dengan menjalin kerjasama perdamaian dengan Israel. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Mesir, Yordania, dan Arab Saudi. Jadi, bagaimana mungkin kaum muslimin menghiba-hiba dan mengharapkan tentara-tentara kufur mereka mau berjihad untuk memerangi si agresor, zionis yahudi Israel yang merupakan “sahabat” mereka sendiri. Untuk itu, tiada kata lain, dan tiada solusi menyeluruh untuk menyelesaikan masalah Palestina, kecuali dengan mengumandakangkan dan menyerukan Jihad! Jihad adalah solusi satu-satunya untuk penyelesaikan krisis Palestina. Allahu Akbar!

Wajib Jihad di Palestina

Kaum muslimin saat ini berkewajiban untuk melaksanakan jihad di Palestina, karena hukum jihad di Palestina adalah fardhu ‘ain, alias setiap individu yang berada di sana wajib hukumnya melaksanakan jihad.

Syaikhul Islam dan pelopor jihad abad modern, Dr. Abdullah Azzam dalam bukunya Ad-Difa’ An Aradli al-Muslimin Ahamu Furudl al-A’yan, atau Jihad Membela Negeri Kaum Muslimin, bahkan telah mewajibkan jihad atas segenap kaum muslimin di mana pun mereka berada. Berikut kesimpulan beliau :

1. Jihad dengan kesediaan mengorbankan nyawa adalah fardhu ‘ain atas segenap kaum muslimin di seluruh dunia.

2. Tidak ada keharusan idzin dari siapapun dalam menjalankan jihad ini. Oleh sebab itu kedua orang tua tidak mempunyai hak mengidzinkan atau tidak, terhadap anaknya yang akan berangkat jihad fi sabilillah.

3. Jihad dengan membelanjakan harta bagi usaha-usaha memerangi musuh adalah fardhu ‘ain dan haram hukumnya menyimpan harta selama jihad pembebasan suatu wilayah negara kaum muslimin masih berlangsung dan masih memerlukan harta kaum muslimin.

4. Sesungguhnya meninggalkan jihad hukumnya sama dengan meninggalkan shalat dan puasa. Bahkan meninggalkan jihad di hari-hari ini lebih besar dosanya. Ibnu Rusydi menyatakan bahwa jihad bila telah diputuskan untuk dilaksanakan, adalah lebih diutamakan daripada menunaikan haji yang wajib sekalipun

Hal atau kondisi ini dikarenakan hukum jihad saat ini adalah fardhu ‘ain. Ada beberapa keadaan yang menyebabkan hukum jihad menjadi fardhu ‘ain, sebagaimana telah dijelaskan oleh para ulama. Keadaan-keadaan yang mana pada saat itu hukum jihad menjadi fardhu ‘ain adalah :

A. Apabila dua barisan (barisan orang beriman dan barisan orang kafir) saling bertemu dan dua pasukan saling berhadapan. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala yang berbunyi:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kalian membelakangi mereka (mundur). Barang siapa yang membelakangi mereka (mundur) pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak bergabung dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Alloh, dan tempatnya adalah Neraka Jahannam dan amat buruklah tempat kembalinya.” (QS Al-Anfal : 15-16)

Dan firman Allah:

“Apabila kalian bertemu dengan musuh maka tetap teguhlah” (QS Al Anfal : 45)

B. Apabila musuh menyerang suatu negeri tertentu, fardlu 'ain hukumnya bagi penduduk

negeri tersebut untuk memerangi musuh yang menyerang tersebut. Dalil atas wajibnya hal ini adalah juga ayat-ayat di atas karena disini juga terjadi pertemuan dengan orang-orang kafir, dan pertemuan dengan sebuah kelompok yang menyerang kaum muslimin. Inilah yang dimaksudkan oleh DR. Abdulloh Azzam rohimahulloh dengan “Membela Negeri-negeri Kaum Muslimin”

C. Apabila imam melakukan istinfar (memobilisasi) suatu kaum untuk berangkat

berperang, maka mereka wajib berangkat

Hai orang-orang yang beriman, mengapa jika dikatakan kepada kalian: “Berangkatlah untuk berperang di jalan Alloh!", kalian merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu?”

Juga firman Allah ta'ala yang berbunyi:

“Jika kamu tidak berangkat berperang, niscaya Alloh akan menyiksa kalian dengan siksaan yang pedih” (QS At-Taubah : 38-39)

Dan Sabda Nabi SAW:

“Apabila kalian diperintahkan untuk berangkat berperang maka berangkatlah.” (Muttafaqun ‘alaih).

Inilah kondisi-kondisi di mana pada saat itu jihad hukumnya fardhu ‘ain sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Qudamah (Dalam Al Mughni wa Syarhul Kabir X/365) Dan anda dapat lihat sendiri bahwa orang-orang yang tidak melaksanakan jihad ketika hukumnya fardhu ‘ain, ia diancam mendapatkan kemarahan dari Allah ta’ala dan mendapatkan siksaan, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah ta’ala:

… sungguh dia mendapat kemarahan dari Alloh dan tempat kembalinya adalah Jahannam…

Dan firman Allah:

Jika kalian tidak berangkat jihad niscaya Alloh akan menyiksa kalian dengan siksaan yang pedih.

Ibnu ‘Abidin RH, seorang Ulama Hanafi berkata:

“Jihad menjadi fardhu ‘ain jika musuh telah menyerang salah satu perbatasan tanah Muslim, dan menjadi fardhu ‘ain bagi orang-orang yang terdekat. Bagi orang-orang yang berada jauh darinya, itu adalah fardhu kifayah, jika bantuan mereka tidak diperlukan. Jika mereka membutuhkan, mungkin karena orang-orang yang dekat tidak bisa menahan musuh atau malas dan tidak berjihad, maka menjadi fardhu ‘ain kepada orang-orang yang berada di belakang mereka, seperti wajibnya shalat dan puasa…”

Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah RH berkata:

“Tentang Jihad defensf (mempertahankan diri), dimana mengusir agresor, adalah tugas jihad yang paling penting. Sebagaimana telah disepakati oleh setiap orang, adalah sebuah kewajiban untuk melindungi dien dan apa saja yag suci. Kewajiban pertama setelah iman adalah menolak musuh agresor yang menyerang agama dan kepentingan dunia. Tidak ada syarat yang dibutuhkan sebagaimana memberikan dan mengangkut; tetapi dia berperang dengan semua kemampuan yang dia miliki. Ulama, panutan kami dan lainnya telah membicarakan hal ini.”

Kondisi Palestina saat ini tentu memenuhi seluruh syarat-syarat di atas, terutama karena dua pasukan telah bertemu di Palestina, yakni antara kuffar yahudi Israel dengan kaum Muslimin Palestina. Selain itu, zionis yahudi Israel, sebagai musuh sudah sejak tahun 1947 menyerang dan menduduki wilayah kaum muslimin dan mereka terus memperluas daerah jajahan mereka dengan membangun pemukiman-pemukinan baru. Untuk itu, wajib atas seluruh kaum muslimin, wa bil khusus kaum muslimin yang ada di wilayah Palestina untuk mengangkat senjata dan berjihad melawan kuffar yahudi Israel dan tidak menempuh cara-cara lain yang tidak disyari’atkan oleh Islam.

Jihad, Satu-satunya Solusi

Wahai kaum Muslimin, dengan demikian, satu-satunya solusi dan metode syar’i untuk membebaskan kaum Muslimin di Palestina adalah J I H A D, bukan lainnya. Jihad, dalam timbangan syar’i , berarti berperang, qital ma’al kuffar li’ilai kalimatullah, bukan memboikot coca cola atau fanta, bukan pula turun ke jalan dan berdemonstrasi, apalagi ikut parlemen atau melakukan pemilu untuk hukum buatan manusia.

Jika kita menginginkan untuk menghilangkan derita kaum Muslimin Palestina, maka kita harus kembali pada Dien Allah SWT, dan kita harus mencari pertolonganNya semata, bukan pertolongan dari selainNya. Rasulullah SAW bersabda:

“Jika kalian meminta, mintalah kepada Allah (saja). Jika kalian mencari pertolongan, carilah pertolongan dari Allah (saja).”

Lebih lanjut, kita seharusnya tidak pernah mencari pertolongan dari tawaghit, orang-orang murtad, atau Kuffar (seperti PBB), dan kita seharusnya tidak pernah meminta mereka untuk campur tangan dalam masalah kita.

Allah SWT telah memerintahkan jihad bagi orang-orang beriman dengan tujuan untuk (1) mempertahankan kehidupan, kekayaan seseorang, atau (2) menaklukan negeri. Pada saat negeri Muslim di bawah pendudukan maka menjadi kewajiban bagi semua Muslim yang berada di sekitarnya untuk berperang. Jika mereka tidak bisa untuk memukul mundur musuh maka kewajiban itu akan menjadi tanggung jawab bagi Muslim secara keseluruhan (seluruh dunia).

Maka jihad adalah satu-satunya solusi untuk pendudukan. Ini penting untuk selalu berdiri pada nash (Qur’an dan Sunnah) dan bukan menyimpang darinya dengan mengikuti kemauan seseorang atau keiinginan kuffar. Banyak yang mengakui bahwa jihad adalah fardhu, tetapi mereka tidak ingin masuk dalam perjuangan fisik melawan musuh karena takut dilabeli sebagai terorist atau ekstrimis. Sebagai hasilnya, dengan tujuan untuk membuang semua kesalahan dari tidak melaksanakan jihad, mereka mencoba untuk menjual diri mereka kepada orang-orang, diri mereka sendiri, bahwa mereka ambil bagian dalam jihad dengan voting kepada hukum buatan manusia dan memboikot produk-produk Israel. Ini benar-benar keliru, karena voting pada hukum buatan manusia adalah sebuah tindakan murtad, bukan jihad; dan memboikot produk-produk Israel adalah sebuah balasan tetapi itu bukan solusi untuk masalah pendudukan.

Ada juga yang mengatakan solusi Palestina adalah dengan menegakkan Khilafah. Namun, kita seharunya tidak keliru tentang solusi permanen dengan kewajiban yang harus segera dilaksanakan. Khilafah secara tidak diragukan lagi adalah solusi permanen bagi Ummat Muslim, tetapi pada saat kesucian seseorang dinodai maka kewajiban mereka adalah berperang dan mempertahankan diri mereka, dengan berjihad, bukan sibuk dengan meneriakkan penegakan Khilafah!!!

Sebagai seorang Muslim kita mempunyai sebuah kewajiban untuk menciptakan kesadaran tentang dilema yang dihadapi Muslim dan menyeru pada solusi yang benar, solusi Islami. Pesan jihad harus sampai kepada seluruh Muslim dan setiap Muslim harus ambil bagian dalam masalah ini. Jika kita terus menyeru pada nasionalisme, hukum kufur dan membantu kuffar, pertolongan Allah tidak akan pernah sampai kepada kita. Allah SWT berfirman:

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik.” (QS An Nuur, 24: 55)

Sebagaimana pernyataan ayat di atas, pertolongan ini, kekuasan dan dukungan memerlukan syarat, “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh…” Lebih lanjut, kita seharusnya tidak memutuskan kepada Kuffar atau mencari kehidupan dengan hukum buatan manusia (demokrasi dan kebebasan), karena semua ini adalah syirik.

Jadi, satu-satunya solusi untuk Palestina adalah Jihad, bukan yang lain!

Wallahu’alam bis showab

Jihad

Disebabkan karena kurangnya pengetahuan atau pemahaman tentang Islam di antara kaum muslimin dan adanya propaganda-propaganda Barat untuk menyerang Islam, kedua hal tersebut menjadikan kaum muslimin dan orang-orang non muslim saat ini salah memahami konsep Jihad. Jihad yang ditampilkan saat ini diidentikkan dengan orang yang haus darah (blood thirsty people) untuk menyebarkan Islam dengan pedang atau berarti usaha untuk penegakan agama Islam atau sebaliknya jihad adalah suatu konsep untuk membuat suatu bentuk masyarakat yang di dalamnya terdapat bermacam masyarakat. Sayangnya tidak seorang pun dan dari sekian ide-ide tersebut yang benar dalam realitas jihad secara Islam.

Tentang jihad telah disebutkan secara jelas dalam Kitab suci Al-Qur`an. Tidak ada perbuatan (amalan) yang penjelasannya sangat banyak melebihi jihad, seperti apa yang diungkapkan oleh beberapa ulama dan ahli Al-Qur`an dengan penuh ketundukan, tidak akan ada keraguan dalam memutuskan untuk ikut serta ke medan pertempuran agar tercapai kemenangan jihad. Bukanlah hal yang mengherankan bahwa kaum kafir (musyrik) bersatu untuk menjauhkan kaum muslimin dari memahami Al-Qur`an secara benar. Hal serupa terdapat pada ribuan hadits Rasulullah saw. tentang jihad

Jihad merupakan suatu istilah yang tidak dapat diartikan sebagai perang suci atau perebutan. Tujuan dari jihad tidak seperti perang Salib, dari dahulu sampai sekarang, Islam tidak menggunakan kekerasan untuk mengajak orang lain kepada Islam. Sebaliknya Jihad adalah suatu metode yang diambil oleh Islam untuk melindungi tanah, kehormatan, kehidupan dan untuk menjaga manusia dari perbudakan rezim manusia. Perbedaan antara penggunaan kekuatan Barat dan kekuatan Islam adalah bahwa kapitalis Barat menggunakan kekuatan lahir (secara sembunyi-sembunyi) dan hanya bermanfaat sedikit, seperti badan hukum-badan hukum. Sementara Islam menggunakan kekuatan secara terang-terangan dan suatu usaha untuk menyebarkan rahmat bagi yang lain.

Tidak ada keraguan bahwa Jihad itu hal yang sulit dan berbahaya. Jihad merupakan salah satu pilar-pilar Islam setelah Tauhid dan dakwah. Sesungguhnya jihad merupakan bentuk dari dakwah, yang dilakukan oleh negara Islam, sebagai kebijakan politik luar negeri.

Hal ini berbahaya karena menyangkut jiwa, harta dan yang lainnya, dikatakan rumit karena seperti halnya operasi pembedahan yang sulit, kesalahan yang sedikit saja dapat menyebabkan kerusakan. Untuk memahami jihad kita perlu mengerti dahulu bahwa hanya Allah swt. Yang Maha Kuasa, bahwa hanya Dia yang memberi hidup dan mengambilnya kembali, oleh karena itu seluruh perbuatan kita hanya diniatkan untuk-Nya.

Arti Jihad Menurut Ilmu Bahasa

Kata jihad berasal dari kata Jahada yang mempunyai banyak arti dalam bahasa Arab, diantaranya: usaha untuk menjadi sempurna, seorang yang rajin belajar, mencoba atau menciptakan, bekerja untuk mencapai tujuan tersebut, melelahkan, menanyai, mendesak, memberi beban, menjadi lemah karena sakit, seorang pekerja keras, jatuh cinta, mencampur membangkitkan, dermawan, penderitaan, peringatan, melemahkan, perjuangan tanpa henti. Dalam kata lain jihad menurut bahasa adalah berjuang dengan segenap usaha sampai titik penghabisan, yang mana menjadi suatu aspek dalam kehidupan.

Pengertian Jihad

Pengertian jihad menurut para ulama seperti Ibnu Qadama Al Maqdisi, Ibnu Taymiyyah dan Ibnu Aabideen: “Perjuangan dengan segenap usaha hanya karena Alloh, dengan jiwa, didukung dengan harta, perkataan, mengumpulkan bantuan para Mujahidin atau dengan cara yang lain untuk membantu perjuangan.”(seperti halnya melatih orang). Mereka mengambil dari ayat, “...Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu…..” (QS. 9:41), sebagai keterangan dari pengertian tersebut.

Dan juga Imam Fairouz Abadi mengatakan di dalam kamusnya yang terkenal “Kamus Al_Muheet”bahwa kata “Al-Nafir” berarti pergi dan berjuang dengan pedang. Selain itu Alloh SWT berfirman: “Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang berperang di Jalan-Nya dalam barisan yang teratur….” (QS. 61:4).

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih (yaitu) kamu beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Alloh dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya.”(QS. 61:10-11)

Pendapat Menurut 4 Imam Mahzab

Menurut Imam Hanafi Fiqih Imam Kasani dalam bukunya Bada’Sama, mengartikan jihad seperti: “Berjuang dengan segenap usaha dan kekuatan karena Alloh SWT dengan jiwa, harta, ucapan atau dengan cara lainnya….”

Menurut Imam Maliki Fiqh Imam Ibnu Arafa, dilanjutkan oleh Sheikh Khalil dalam Mukhtasar Al-Khalil, mengatakan bahwa jihad adalah: “….seorang muslim yang berjuang melawan kaum kafir tanpa suatu perjanjian, hanya karena Alloh SWT semata dan untuk meninggikan nama-Nya dengan mengharapkan keridhoanNya.”

Menurut Imam Syafi’i Fiqh Imam Shirazi dalam buku Al-Muhazab Fil Fiqh Imam Shafi’i mengatakan bahwa jihad adalah berjuang melawan kaum kafir hanya karena Alloh dengan jiwa, harta, ucapan, atau mengajak orang lain….”(Kitab Al Minhaj oleh Imam Nawawi)

Menurut Imam Hambali Fiqh Imam Ibnu Qudama Al-Maqdisi mengatakan bahwa jihad adalah menyebarkan perjuangan melawan orang kafir, apakah itu sebagai fardhu Kifayah atau fardhu ‘Ain, melindungi orang mukmin dari kaum kafir, menjaga daerah perbatasan, berjuang di garis terdepan dan di garis perbatasan sebagai penopang.

Arti Jihad secara Umum

Saat ini jihad diartikan sebagai berjuang di jalan Alloh secara berjama’ah. Dahulu para ulama mengartikan jihad baik secara syara’ atau secara umum adalah sama. Tetapi sekarang hal itu berbeda

Jihad Menurut Ushul Fiqh

Menurut Imam Al-Qastalani, Imam Al-Mawardi (Syafi’i), Imam Al-Taftazani (Hanafi), dan Imam Jirjani (Hanafi): “…suatu kondisi melawan kaum kafir untuk mendapatkan kemenangan Islam yang harus dilakukan dengan tujuan untuk meninggikan nama Alloh SWT….”

Karena itu menurut hukum, secara umum dan menurut ilmu ushul fiqh, jihad adalah berjuang di jalan Alloh atau perjuangan dengan segenap usaha melawan kaum kafir untuk meninggikan agama Alloh SWT.

Terdapat beberapa Sahih Muslim bersumber dari Abu Sa’ad Al Kudri bahwa sahabat bertanya kepada Rosulullah saw, “Apakah jihad itu?” dan beliau menjawab, “Berjuang untuk meninggikan Agama Alloh SWT.”

Pengertian jihad begitu luas dan juga bersifat terbatas (Al Jamiyyah Wa al Maniyyah) luas karena dilihat dari pengertian jihad menurut bahasa dan perlengkapannya. Hal ini bersifat terbatas karena perjuangan yang dilakukan hanya untuk melawan kaum kafir semata-mata hanya mengharapkan ridho Alloh SWT.

NB. Menurut para fuqaha, Jim pada kata jihad harus diucapkan dengan suara lambat yang disebut Jim Mushadadah.

Namun terdapat perbedaan pendapat apakah jihad hanya sebuah bentuk penyerangan atau apakah itu mencakup baik jihad sebagai penyerangan maupun jihad sebagai sikap bertahan. Al Izz Ibnu Salaam (Sheikh al Jihad) mengatakan bahwa jihad hanya sebagai bentuk penyerangan bukan sikap bertahan yaitu akan disebut jihad jika kita memulai atau memprakarsai pertemuan atau perkelahian, kewajiban yang lain (misalnya sikap bertahan jihad), dinamakan Al Dafa’ah. Pertahanan pada diri sendiri menjadi naluriah yang ada pada manusia juga terdapat pada binatang, tidak seperti kewajiban khusus dalam serangan jihad.

Dan lagi Ibnu Qayyim meletakkan beberapa kondisi untuk jihad, sebagai berikut:

1. Seorang muslim harus mengawali atau memulai pertempuran

2. Bahwa pertempuran itu harus melawan orang-orang kafir (NB. pertempuran dengan orang-orang murtad) (misalnya orang yang ingkar pada agama atau partai) disebut Qaatal al Riida dan adalah pelaksanaan hukum pidana atau undang-undang Islam dengan cara pertempuran Baghee (misalnya seorang pemberontak) disebut Qaatal al Baghee, dalam hal ini

3. Al Ma’niyyah mempunyai maksud bahwa pertempuran jihad untuk membuat agama Alloh SWT yang dominan (NB. biasanya ini termasuk dalam sikap bertahan sejak satu pertempuran untuk kemenangan atau kesyahidan tidak melihat untuk melaksanakan sistem aturan Islam dalam beberapa keadaan.

Pembagian jihad

Dari beberapa penjelasan di atas, kita dapat membagi jihad dalam dua bagian:

1. Al Jihad al Mubada’ah yaitu melakukan serangan jihad

2. Al Jihad al Dafa’ah yaitu sikap bertahan jihad

Bagaimanapun, secara bahasa kata jihad mengandung arti usaha sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah, ini ditemukan tanpa menggunakan Al-Qur’an dengan perbedaan arti jihad dalam mengendalian nafsu misalnya….ketika Alloh (SWT) menjelaskan pertempuran atau peperangan dalam jihad Dia menggunakan kata “Qaatala” dan dalan satu peperangan itu siapa saja yang bertempur dinamakan “Muqaatil” (Dimana “Qatala” adalah pembunuhan dan pembunuh disebut “Qatil”). Alloh tidak pernah menggunakan Qatil atau pembunuhan (murder atau kill) dalam Al-Qur’an konteks Jihad tetapi lebih pada Qitaal (peperangan) semenjak hidup menjaga kesucian dalam Islam.

Imam Syafi’i mengatakan bahwa alasan mengapa kita memerangi orang-orang kafir (dalam melakukan serangan jihad) adalah karena mereka menghalangi agama kita atau memerangi agama kita. Imam Abu Hanafi pada kesempatan lain mengatakan bahwa kita memerangi orang-orang kafir (serangan jihad) karena mereka memerangi kita dan menghalangi agama kita untuk dilaksanakan.

Menolak Thaghut Adalah Kewajiban Pertama Dalam Islam

 Kewajiban pertama atas setiap Muslim adalah Tauhid (beribadah kepada Allah tanpa menyekutukanNya); dan pilar pertama Tauhid adalah Al Kufur Bit Thoghut, atau menolak Thoghut. Seseorang tidak bisa menjadi Muslim kecuali mereka menolak semua bentuk Thoghut, apakah itu berbentuk konsep, benda tertentu atau seseorang.

Thoghut telah di defenisikan oleh Shahabat dan Ulama klasik yang mengikuti jalan salaf yaitu: “Sesuatu yang disembah, ditaati atau diikuti selain dari Allah.”

Imam Malik bin Anas berkata: “Thoghut adalah segala sesuatu yang disembah (atau ditaati) selian Allah.” (Diriwayatkan dalam Al Jaami’ li Ahkaam Al Qur’an oleh Imam Al Qurtubi)
Syeikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab berkata: “Dan thoghut secara umum, adalah sesuatu yang disembah selain Allah, dan itu disetujui untuk disembah, diikuti atau ditaati.” (Risalatun fii Ma’naa At Thoghut oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab) Lebih lanjut, karena sebuah objek diperlakukan sebagai thoghut seharusnya disembah selain Allah, dan bagi seseorang yang menjadi thoghut dia harus setuju untuk disembah atau ditaati. Sebagai contoh towaghit adalah berhala, batu, pohon, tempat keramat, patung, kuburan atau jimat dan sebagainya yang orang-orang sembah atau mencari pertolongan darinya; keinginan, filosofi, hukum, konstitusi, selebritis, atau Nabi palsu yang orang-orang ikuti; dan penguasa, Ulama serta pembuat hukum (anggota parlemen) yang melegalkan hukum mereka sendiri dan mengadili dengan hukum dan konstitusi buatan manusia.

Seseorang bisa menghabiskan seluruh hidupnya untuk shalat atau berbicara tentang Islam, Jihad, Haji, shalat, Dakwah, Qur’an, Sunnah, Siyaam dan seterusnya, tetapi jika mereka tidak menolak thoghut dan mengingkari thoghut semua itu akan lenyap. Ini karena menolak thoghut adalah syarat pertama menjadi seorang Muslim, dan mengapa alasannya hal itu meliputi dalam bagian pertama pada Kalimah:

  1. Laa ilaaha “tidak ada tuhan” (An Nafii – menolak thoghut dan Tuhan-tuhan palsu).
  2. IllAllah “kecuali Allah” (Al ithbaat – penetapan keimanan)
Selanjutnya, dengan melafadzkan dan mempercayai kalimah itu seseorang benar-benar mendeklarasikan ketidakpercayaannya dan menolak tuhan-tuhan palsu dan menetapkan keimanan kemudian menerima Satu, Tuhan yang benar – Allah. Tidak mungkin bagi seseorang menjadi Muslim kecuali mereka mengkufuri semua tuhan-tuhan palsu dan agama batil.

Kunci untuk memahami Kalimah

Allah SWT berfirman: “barangsiapa yang ingkar kepada Thoghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus (kalimah).” (QS Al Baqarah, 2: 256)

Memahami maksud Kalimah adalah kondisi pertama Tauhid dan sebuah kewajiban atas setiap Muslim. Allah SWT menginformasikan kepada kita dalan ayat di atas bahwa hanya seseorang yang menolak thoghut dan beriman kepada Allah yang telah memahami maksudnya, dan selanjutnya akan menerima keberhasilan di akhirat. Rasulullah SAW bersabda:

“Seseorang yang mati dan memahami (makna) laa ilaaha illallah akan masuk surga.” (Shahih Muslim, Jilid 1, bab 10 Hadits no. 26)

Selanjutnya, rahasia untuk memahami Kalimah adalah dengan menolak thoghut. Karena alasan ini, sangat penting bagi kita untuk mempelajari cara menolak thoghut – itu jika kita ingin mempunyai pemahaman yang benar tentang Laa ilaaha illAllah.

1. Mendeklarasikan Thoghut Adalah Batil

Cara pertama untuk menolak Thoghut dengan meyakini bahwa semua Thoghut adalah batil dan tidak berhak untuk disembah atau ditaati. Sebagian orang mungkin tidak menyembah thoghut, tetapi mereka tidak meyakini bahwa thoghut mutlak batil. Ini adalah kekufuran. Sebagai seorang Muslim perlu meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya kebenaran dan semua agama yang lain itu batil, dan bahwa Allah adalah satu-satunya Illaah yang benar dan semua aalihah yang lain itu batil. Allah berfirman:

“(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS Al Hajj, 22: 62)

2. Menjauh dari Thoghut

Allah SWT mengutus seorang Rasul kepada setiap komunitas dengan risalah yang sama: beribadah dan hanya menaati Allah, dan menjauh dari Thoghut:

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thoghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya . Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” (QS An Nahl, 16: 36)

Perintah untuk “ijtanibuu” (menjauhi) mempunyai implikasi yang lebih besar daripada mengatakan ‘tidak menyembah (atau mendukung)’. Ini karena dalam Ushul Fiqih, sebuah perintah untuk ijtanaab (menjauhi) adalah lebih berat daripada sebuah larangan untuk tidak melakukan. Sebagai contoh Allah SWT memerintahkan kita untuk menjauhi khamr (alkohol); jika mendekati alkohol itu terlarang, memegang sebotol bir adalah lebih terlarang, apalagi meminumnya. Sama halnya, Allah telah memerintahkan kita untuk menjauh dari thoghut, terlebih lagi menjadi asisten mereka, sekutu, menteri, atau mufti atau bahkan bergabung dengan polisi, tentara atau pemerintah mereka.

Faktanya adalah kufur untuk beribadah, melayani, menaati atau mengikuti thoghut manapun, dan siapa saja yang melakukan demikian akan menjadi murtad. Menyembah thoghut (dengan menaatinya) juga salah satu karekteristik Yahudi dan Nasrani, mereka mengambil rahib-rahib dan para pendeta mereka sebagai Tuhan selain Allah dengan menaati mereka pada saat para pendeta dan juga rahib secara terang-terangan merubah dan melawan wahyu yang telah diturunkan oleh Allah SWT kepada mereka. Allah SWT berfirman:

“Katakanlah: "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang-orang yang lebih buruk pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thoghut?." Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.” (QS Al Ma’idah, 5: 60)

‘Umar Bin Khattab berkata: “Thoghut adalah Syaitan.” Karena setiap thoghut adalah Syaitan, kita harus selalu ingat dalam pikiran kita bahwa adalah sebuah ke-murtad-an beribadah, menaati atau melayani thoghut.

Setiap penguasa atau Ulama yang menghalalkan apa yang diharamkan Allah adalah Thoghut dan Syaitan; selanjutnya, adalah sebuah ke-murtad-an menolong mereka, bergabung dengan barisan mereka, mempertahankan mereka atau berperang untuk mereka. Sungguh, hanya kuffar dan Munafiqin yang menolong dan berperang untuk Thoghut:

“Dan sungguh jika kamu beroleh karunia (kemenangan) dari Allah, tentulah dia mengatakan seolah-oleh belum pernah ada hubungan kasih sayang antara kamu dengan dia: "Wahai kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat kemenangan yang besar (pula).” (QS An Nisaa’, 4: 73)

Jika seorang Ulama menjadi Thoghut (dengan menghalalkan apa yang Allah haramkan, sebagai contoh) kita harus menjauh darinya, tidak belajar dengannya atau hadir dalam ceramahnya. Dengan berbuat demikian seseorang benar-benar beribadah kepada Allah dengan memenuhi perintahNya dan manjauh dari thoghut.

3. Menunjukkan kebencian kepada Thoghut

Setiap orang beriman harus mendeklarasikan kepada semua towaaghit kepada musuh-musuh mereka sebagaimana mereka adalah musuh-musuh Allah. Jika seseorang tidak mendeklarasikan thoghut itu batil, tidak menjauhinyadan tidak membencinya, dia tidak menolak thoghut dan masuk Islam. Pada dasarnya, jika seseorang memahami bahwa thoghut adalah musuh mereka, mereka tidak akan pernah bersekutu dengannya atau menjadi mufti atas rezim kufurnya. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (QS Al Mumtahanah, 60: 4)

Para Nabi dan Saalihah tidak bertoleransi kepada Ulama yang berada dipintu-pintu penguasa tiran Muslim. Terlebih lagi tidak diperbolehkan berada pada pintu-pintu penguasa murtad yang telah bersekutu dengan salibis dan menolak Syari’ah.

4. Membenci Thoghut

Setelah seseorang mendeklarasikan thoghut itu batil, menjauhinya dan mendeklarasikan menjadi salah satu musuh, mereka seharusnya membenci thoghut. Dalam Islam, tidak ada konsep “cintailah musuhmu”. Faktanya, dilarang untuk mencintai musuh kita dan itu hanyalah kebodohan kalau melakukan demikian. Ibrahim A.S. berkata kepada ummatnya, yang mengkufuri Allah dan beribadah kepada thoghut:

“...kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja....” (QS Al Mumtahanah, 60: 4)

Tidak diperbolehkan untuk menunjukkan kecintaan atau persahabatan kepada thoghut (Syaitan), atau kepada tentara-tentaranya, penolongnya, sponsor, asisten, pendukung, mufti, menteri, pengikut, dan sebagainya. Sebaliknya, seseorang harus beribadah kepada Allah dan membenci mereka.

5. Mendeklarasikan Thoghut Adalah Kafir (Takfir)

Kewajiban selanjutnya dalam menolak thoghut adalah seseorang harus melakukan takfir kepada thoghut (Syaitan). Tidaklah mungkin bagi thoghut (syaitan) bersama-sama dengan seorang Muslim karena thoghut adalah sesuatu yang disembah atau ditaati selain Allah; atau karena thoghut adalah Tuhan palsu.

“...barangsiapa yang ingkar kepada Thoghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.” (QS Al Baqarah, 2: 256)

Seseorang yang tidak melakukan Takfir dengan mendeklarasikan Syaitan (thoghut) menjadi kafir adalah kafir. Ini karena Allah SWT telah mendeklarasikan Syaitan menjadi Kafir dalam Qur’an. Selanjutnya, Allah SWT telah juga mendeklarasikan seseorang yang menyembah thoghut (dengan memutuskan perkara kepadanya) menjadi Kafir juga:

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thoghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.” (QS An Nisaa’, 4: 60)

Saat ini, sedang terjadi sebuah usaha yang gencar dilakukan untuk mengajak setiap orang beriman menjadi murtad dan selanjutnya menjadi kafir, dengan menggoda mereka menjadi dekat dengan thoghut dan tidak menjauh darinya. Dengan demikian, penting bagi kita untuk bertahan di bawah Tauhid dan bagaimana cara menolak thoghut; karena menolak thoghut (pemenuhan pilar pertama Tauhid) adalah kunci memahami Kalimah Syahadah, untuk selamat dari neraka dan memasuki surga. Insya Allah.

Yang Paling Utama Dalam Hidup ini

 (Almuhajirun.com) Ada perbedaan antara ketaatan orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. yang terealisasi dimana seseorang beribadah dalam kendali Sang pencipta alam semesta dan seseorang yang mengabdi kepada keiinginannya, menjadi hina karena mereka menghinakan diri mereka dengan menyembah hawa nafsunya.

Allah SWT. mengatributkan kata hamba kepada namanya sendiri dan atribut ini memuliakan dan meninggikan status kita yaitu hamba Yang maha Pengasih (Abdurrahman); mereka yang sederhana dan yang mengikuti petunjuk di dunia. Nama mereka sendiri telah ditambahkan - hamba atau abdi ‘Allah’ (Abdullah, ‘Ibadullah). Seperti ketika seseorang mengatakan ‘ini kepunyaanku’–dan kita mengetahui dari wahyu bahwa Allah hanya mengatakan hal tersebut pada saat Dia ridho kepada mereka.

Allah SWT berfirman:

(yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.” (QS Al Insan, 76: 6)

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya.” (QS Al Kahfi, 18: 1)

Orang-orang ini telah sampai pada derajat yang paling tinggi, yakni menjadi hamba Allah, ini adalah posisi tertinggi dalam kehidupan bagi ummat manusia. Hal ini tidak menuntut kita untuk belajar di universitas atau taat pada hukum sebuah negeri, mereka yang mengklaim menjadi legislatif dan ‘penyihir’ pada saat ini yaitu media (tv dan radio) dibuat oleh orang-orang yang menjadi budak manusia lainnya. Jika kita berhasill meraih posisi ini (menjadi hamba Allah) kita tidak membutuhkan posisi yang lainnya. Orang-orang mengatakan begini dan begitu mempunyai posisi tertinggi di dunia ini sebut saja mereka doktor, Maulana, professor, syekh atau lainnya tetapi bagi seorang Muslim kita mengatakan ‘dia adalah Abdullah’. Lebih lanjut kita diwajibkan untuk mencintai ‘Abdullah’, Muslim, dan orang ini adalah orang yang sangat sederhana dalam segala sesuatu, tidak pernah melanggar apa yang Allah perintahkan kepada dirinya, menyampaikan kebenaran dan mengimplementasikan Islam secara menyeluruh dalam kehidupannya.

Allah SWT. mempunyai nama yang sempurna dan sangat bagus maka kita seharusnya selalu berdo’a kepadaNya dengan itu sebab Allah SWT berfirman dalam surah Al ‘Araf. Tetapi kita tidak akan pernah bisa berkomunikasi denganNya atau mempunyai kemampuan atau mampu untuk merujuk kepadaNya apakah kita melakukan dalam semua cara yang di senangi olehNya, atau mendapatkan kemurahanNya kecuali jika kita menjadi hamba Allah, maka kita akan bisa melakukan semua hal ini. Kemudian jika kita ingin pergi kepada seseorang yang jujur dan diterima olehnya, oleh Allah yang Ar Rahman, kita harus mempunyai kejujuran dan rahmah atas diri kita, jika kita ingin diterima oleh orang yang adil maka seharusnya kita menjadi adil. Cobalah untuk mengikuti sifatNya maka kita akan menemukan diri kita diterima olehNya. Karena kebenaran tidak bisa menerima kebalikannya dan pendusta.

Allah SWT telah menggambarkan Rasul Muhammad SAW :

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam...” (QS Al Israa, 17: 1)

Allah disini menjelaskan hubunganNya dengan Nabi, Allah SWT. menjadikannya begitu dekat dengan memanggilnya (Muhammad) hambaNya, yang akan membuat semua orang mempunyai izzah dan kemuliaan ini. Sungguh Allah SWT. telah berkata kepada kita bahwa mereka yang patuh akan selalu dekat denganNya dan akan dicintai oleh Allah sebagaimana Dia mengatakan kepada Nabi Muhammad SAW. dan semua Nabi. Bahwa ‘kamu berada dalam pengawasan Kami’Kami melihatmu dan Kami melindungimu. Jika pengawasan Allah melindungi kita bisa menjangkau kita, jika Allah memuliakan kita dengan kita berdo’a kepadaNya dan menolong DienNya adakah yang (dapat) merugikan kita? Tidak ada seorangpun yang bisa merugikan kita.

Allah disini menjelaskan hubunganNya dengan Nabi, Allah SWT. menjadikannya begitu dekat dengan memanggilnya (Muhammad) hambaNya, yang akan membuat semua orang mempunyai izzah dan kemuliaan ini. Sungguh Allah SWT. telah berkata kepada kita bahwa mereka yang patuh akan selalu dekat denganNya dan akan dicintai oleh Allah sebagaimana Dia mengatakan kepada Nabi Muhammad SAW. dan semua Nabi. Bahwa – . Jika pengawasan Allah melindungi kita bisa menjangkau kita, jika Allah memuliakan kita dengan kita berdo’a kepadaNya dan menolong DienNya adakah yang (dapat) merugikan kita? Tidak ada seorangpun yang bisa merugikan kita.

Seseorang mungkin berfikir bahwa dia bisa mendapatkan kehormatan dari orang-orang tanpa beribadah kepada Allah, tetapi ini semua akan lenyap. Seperti seseorang yang menikahi dua istri dan menzalimi mereka kemudian dia menikah untuk yang ketiga kalinya dan sang istri memberikannya kesulitan. Allah berfirman bahwa siapa saja yang direndahkan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang akan menghormatinya. Berhati-hatilah kita terhadap hal tersebut.

Ibnu Abbas Ra berkata, sebagaimana telah diriwayatkan oleh Ahmad, bahwa Nabi Muhammad SAW berkata :

“Jangan meninggikanku sebagaimana Nasrani meninggikan Isa Ibnu Maryam, aku adalah hamba dan Rasul Allah.”

Dalam perkataan yang lain Nabi berkata bahwa setinggi-tinggi posisi adalah menjadi Abdullah, dan siapa saja yang bersandar pada Allah akan menemukan musuhnya menjadi pelayannya – tidak lain menjadi tahanan atau pengikut kita. Dengan kata lain jika kita tidak taat kepada Allah SWT., orang yang paling dekat dengan kita akan menjadi musuh kita. Orang-orang yang benar-benar beriman tidak bisa menjadi taat kepada orang lainnya atau membuat orang lain taat kepadanya tetapi mereka seharusnya semua menjadi taat kepada Allah – inilah yang harus membuatnya bangga, lebih lanjut dia tidak akan pernah menjadi legislatif, anggota parlemen atau hakim pada semua hukum buatan manusia – ini adalah bentuk meninggikan dirinya di atas orang lain.

Abu Bakar As Siddiq R.a. memberikan semua yang dia punya hanya untuk Allah SWT. dan Nabi menggambarkannya dengan banyak hal, pernah beliau berkata ‘tidak ada seorangpun di atas orang yang di atas matahari diantara manusia setelah Nabi-nabi daripada Abu Bakar As Siddiq’ namun juga dengan segala puji dari Nabi untukNya, ketika beliau menjelang wafat dia berkata ‘Siapa saja yang menyembah Muhammad, Muhammad akan wafat’ – lebih lanjut dia tidak pernah disembah oleh Shahabat.

Sama halnya ketika Khalid Bin Walid diganti dari posisi Amirul Jihad oleh Umar Bin Khattab, dia berkata ‘demi Allah aku sangat mencintaimu, mengapa kamu menggantikanku dari posisiku? (mengulang ini tiga kali untuk mengetahui jika dia melakukan kesalahan agar dapat dikoreksi). Umar R.A. berkata kepadanya ‘Wallahi (demi Allah) aku juga mencintai kamu – aku tidak mengganti posisimu kecuali bahwa aku orang yang terkena fitnah atasmu’ yaitu jika mereka mulai mengatakan bahwa ‘karena kamu kita mendapatkan kemenangan’, dimana orang-orang mulai untuk beralih ibadah kepada yang lain. Itulah kehidupan Shahabat dahulu berada di posisi paling tinggi karena totalitas ketaatan kepada Allah SWT.

Pernah seorang tamu Umar R.A. dan dia mencoba untuk mengambil minyak dari Umar dan membuat penerangan untuknya. Sang tamu berkata ‘Aku ingin aku bisa melakukan demikian untukmu’ yaitu menjadi orang yang sederhana dan membantu Amirul Mu’minin, Umar RA. Namun Umar R.A. berkata aku adalah seseorang yang akan melakukan ini dan dengan demikian kamu tidak usah melakukannya untuk aku, tetapi aku bisa melayani diriku karena aku ingin balasan dari seseorang yang aku taati.’ Bahkan Umar Bin Abdul Aziz mempunyai kisah dimana pembantunya berkata ‘biarkan aku melakukan sesuatu untukmu’ dan dia menolaknya.

Ringkasnya melaksanakan Dien, patuh kepada Allah SWT. dan memenuhi syarat agar bisa disebut ‘Abdullah’ oleh Allah, semua orang yang benar-benar beriman pasti ingin mencapai posisi ini dalam hidupnya sebagai lawan dari semua posisi dimana manusia ingin diberikan dalam hidup ini. Itulah hal yang utama dalam hidup ini. Wallahu’alam bis showab!