Selasa, 24 November 2009

Saya adalah TERORIS, FUNDAMENTAL, RADIKAL dan FANATIK AGAMA!

bila yg disebut TERORIS adalah,
mereka yg membela Mujahidin dan kaum Muslimin,,
mereka yg membela Kesucian Agama dan Kehormatan Umatnya,,
maka, YA SAYA ADALAH SEORANG TERORIS!!

mengapa harus menjadi banci bila dicap sebagai TERORIS,, bila pasukan kuffar dgn biadab melakukan tindak keperibinatangan kpd saudara-saudara kita tanpa belas kasihan secara terang-terangan di berbagai belahan dunia,,??!!!

bila yg disebut FUNDAMENTAL adalah,
mereka yg melawan kekafiran berpikir ala liberal,,
mereka yg memusuhi antek-antek dajjal,,
maka, YA SAYA ADALAH SEORANG FUNDAMENTAL!!

mengapa harus menjadi pengecut bila dicap sebagai FUNDAMENTAL,, kalau mereka yg idiot saja berani dgn lantang menamakan diri mereka liberal dgn topeng murahan sebagai intelektual gombal bahkan dgn kekafiran berfikirnya dgn lancang menghina ‘ulama, menghina Rosul saw yg mulia bahkan ingin merevisi Alqur-an,,??!!!

bila yg disebut RADIKAL adalah,
mereka yg berani melawan kemunkaran,,
mereka yg siap Jihad Pemikiran sampai turun di medan juang,,
maka, YA SAYA ADALAH SEORANG RADIKAL!!

mengapa harus menjadi pecundang bila dicap sebagai RADIKAL,, kalau orang-orang idiot edan dgn congkaknya berani mencetuskan fiqh lintas agama yg terbantahkan secara mutlak dgn logika sehat apalagi dalil-dalil dlm agama,,??!!!

bila yg disebut FANATIK AGAMA adalah,
mereka yg mencintai Alqur-an dan Assunnah,,
mereka yg mencoba belajar dan mengamalkannya,,
maka, YA SAYA ADALAH SEORANG FANATIK AGAMA!!

mengapa harus terlalu takut dicap sebagai FANATIK AGAMA,, bila para pendosa dgn bangga menjalani ladang-ladang bisnis kemaksiatan yg cabangnya dimana-mana,,??!!!


maka, inilah saya,,
saya adalah seorang TERORIS, FUNDAMENTAL, RADIKAL dan FANATIK AGAMA!!
ADAKAH YANG SALAH DENGAN SAYA???

Selasa, 07 April 2009

Jangan percaya demokrasi,, belajar dari kegagalan FIS (Front Islamique de Salut)

Sebuah pengalaman berharga yg patut kita ambil ibrahnya,t’kait dgn perjuangan Islam lwat parlemen adalah FIS di kancah demokrasi Aljazair awal thn 90-an.Kkecewaan publik t’hdp kinerja pemerintah nasionalis kala itu m’awali kelahiran FIS sbg organisasi yg m’perjuangkan tegaknya khilafah Islam. Era keterbukaan kala itu m’berikan peluang bg FIS untuk ikut serta dalam pemilu lokal.Pd pemilihan putaran pertama FIS b’hasil memperoleh suara mayoritas. FIS kmbali mengumpulkan suara terbanyak di pemilu putaran kedua & b’hasil menempatkan mayoritas wakilnya di parlemen. Namun situasi ini m’buat para pengawal demokrasi dlm hal ini Perancis,mrasa bahwa FIS adlh ancaman serius bagi eksistensi demokrasi itu sendiri. Akhirnya pihak militer (antek-antek Perancis) menganulir hasil pemilu & m’berangus sluruh jaringan FIS hingga akhirnya FIS ditetapkan sbg organisasi terlarang tahun 1992. sebuah inkonsistensi yg diperagakan sendiri oleh perumus demokrasi. Apa yg menimpa FIS kiranya cukup memberikan pelajaran bagi mereka yang “NGOTOT” menempuh jalur ini.Bahkan FIS buru-buru diberangus sebelum sempat mencicipi kursi parlemen. Kegagalan ini berawal dr metode yg salah dalam menegakkan Islam. Sampai kapanpun Islam tidak akan pernah berhasil diperjuangkan lewat jalur ini, karena Islam dan demokrasi b’tentangan dan berdiri sendiri-sendiri. beberapa alasan yg hendaknya kita renungkan : 1. Islam adalah agama Allah yg diturunkan bg hamba-Nya.Islam m’punyai tujuan-tujuan & metode-metode khusus dlm tarafnya sbg dien rabbani. Sdngkan tujuan Islam tdklah dicapai kecuali melalui perantara syar’i yg telah ditetapkan olh Alqur’an N Sunnah. Adapun ketika tujuan syar’i dicapai melalui metode selain metode syar’i yg benar, maka ini adalah sebuah kesesatan dan penyimpangan dr kebenaran. 2.Kemenangan bagi mukminin di dunia mempunyai syarat, yaitu Tauhid dan menjauhi syirik dan smua yg berpotensi menimbulkannya.Firman Allah : “Dan Allah tlh berjanji kpd orang-orang yg beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal shaleh bhw Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mreka berkuasa dimuka bumi. sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yg telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada m’persekutukan sesuatu apapun dengan Aku. dan barangsiapa yg tetap kafir sesudah janji itu,maka mereka itulah orang-orang yang fasik” (An Nur : 55)..Sedang demokrasi adalah pemikiran yg identik dgn unsur kesyirikan,b’diri di atas kesyirikan yg menjadikan manusia sbg sumber pembuatan syariat,vonis halal dan haram. Dengan keadaan ini bagaimana mungkin pertolongan Allah datang sedangkan pelakunya berkubang dalam kesyirikan dan kekufuran. 3.Sebab kegagalan kaum kaum muslimin memperjuangkan Islam lewat jalur perlemen adalah perseteruan abadi antara haq dan bathil sejak munculnya kehidupan di dunia ini.Orang kafir baik dr sgala bentuk firqah dan mazhab tdk akan pernah membiarkan berdirinya kekuasaan. Terlebih di zaman skrg yg semakin dekatnya dengan akhir zaman,sebagaimana berita dari Rasulullah bahwa Islam dtg dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awalnya.Dan juga sedikitnya jumlah kaum muslimin yg tetap konsisten dengan ajaran Islam semakin memperjelas betapa tingginya dinding pemisah antara Islam dan demokrasi. Bagaimana mungkin jumlah yg sedikit ini akan memenangkan suara yg mayoritas dikuasai orang kafir.
inilah realita yg terjadi di dalam sistem demokrasi yg tdk memungkinkan Islam untuk mengatur di dalamnya. Karena asas sekularitas begitu kental dlm prinsip demokrasi. Kalaupun mreka berhasil menguasai parlemen lantas bertekad menerapkan hukum Islam,timbul pertanyaan. Kemudian hukum Islam yg bagaimana yg akan mreka terapkan?? Yang sesuai dengan kitab wa sunnah spt pd zaman Nabi dulu,atau hukum Islam yg bisa mengakomodir seluruh pemahaman yg ada pada kelompok-kelompok (partai) yg bersatu???

Sebenarnya kegagalan perjuangan Islam lewat demokrasi tidak hanya terjadi di Aljazair saja.Tengoklah partai Ikhwanul Muslimin di Yordania, partai Refah di Turki dan terakhir Hammas di Palestina. Hammas walaupun menang scara mutlak atas rivalnya Fatah, ternyata tidak mampu memerintah otoritas Palestina secara keseluruhan.Barat sendiri mengingkari kemenangan Hammas yg scara sah menempuh jalur pemilu buatan mreka. Hal ini wajar dan logis karena barat tdk mungkin merelakan kemenangan Islam,sedang Islam sendiri scara frontal bertentangan dengan sistem demokrasi dan beresiko menghancurkan sistem ini.
Suatu ketika pernah Sayyid Qutb ditemui seorang utusan dr Sudan yg mengisahkan kemenangan kaum muslimin di sana ditandai dengan tumbangnya rezim militer. Dan dimulainya babak baru penerapan syariat Islam yg mreka tempuh melalui jalur pemilu.Mendengar penuturan ikhwan Sudan ini,Sayyid Qutb berkata : “ Bahwa penegakkan syariat Islam di belahan bumi manapun sekali-kali tdak akan pernah tercapai melalui jalan ini (demokrasi), dan tidak akan tercapai melainkan melalui manhaj yg lambat,panjang selalu bertujuan pembinaan organisasi yg kuat dan bukan semata-mata tujuan puncak (khilafah).
Dimulai dari penanaman aqidah yg benar dan tarbiyah Islamiyah akhlaqiyah. Dan jalan ini yg terkesan lambat dan panjang sebenarnya adalah jalan terdekat dan tercepat di antara jalan-jalan yg lain. Inilah yg seharusnya mulai direnungkan kembali oleh para aktivis Islam negri ini yg terlanjur berkubang dalam lumpur demokrasi. Sudah benarkah jalan mereka atau ada tendensi lain yg menggelayuti pikiran mereka yg berawal dr dakwah namun berakhir dengan UPAH??? Ingatlah kita akan sebuah perkataan : “Seorang Mukmin yg cerdas dan pandai tidak akan terjatuh ke sebuah lubang yg sama dua kali”. adapun mreka yg berjuang lewat demokrasi telah JATUH BERPULUH-PULUH KALI DAN BELUM JUGA MENGAMBIL PELAJARAN DARINYA…
Wallahu Musta’an..

Minggu, 29 Maret 2009

Menggugat Demokrasi - Ulama-Ulama Yang Mulia Telah Berfatwa Tentang Disyariatkannya Pemilu!

Oleh: Asy Syaikh Abu Nashr Muhammad bin Abdillah Al Imam
http://ulamasunnah.wordpress.com/2008/06/03/menggugat-demokrasi-ulama-ulama-yang-mulia-telah-berfatwa-tentang-disyariatkannya-pemilu/

Di antara orang-orang yang pro demokrasi dan pro pemilu ada yang mengatakan : “Ulama-ulama Ahlus Sunnah yang mulia telah berfatwa tentang disyariatkannya pemilu. Para ulama tersebut bukan orang-orang hizbiyyun. Di antara mereka ada Syaikh Nashiruddin Al Albani –ahli hadits zaman ini–, Ibnu Baz dan Ibnu Utsaimin rahimahumullah. Lantas apakah kita golongkan mereka kepada yang telah lalu?”
Jawabannya tentu tidak karena mereka adalah para ulama yang mulia. Mereka adalah ulama kita, pemimpin kita dan pemimpin dakwah yang diberkahi ini. Mereka para pelindung Islam, kami tidak mempelajari (Islam) melainkan dengan bimbingan mereka. Mereka bukan hizbiyyun, ini mustahil. Bahkan mereka senantiasa memperingatkan manusia dari bahaya hizbiyyah dan tidaklah kami selamat dari hizbiyyah kecuali dengan nasihat-nasihat mereka setelah taufiq dari Allah. Seperti Syaikh yang mulia Muhaddits negeri Yaman, Muqbil bin Hadi Al Wadi’i rahimahullah yang mengharamkan hizbiyyah. Kitab-kitab dan kaset-kaset mereka penuh dengan peringatan dari hizbiyyah. Tidak ada pada diri mereka bagi para penganut hizbiyyah sedikitpun telah untuk menegakkan dan menggolkan apa yang mereka rencanakan dan menipu dengannya kaum Muslimin. Khususnya para syabab (pemuda) yang kuat dalam berpegang dengan agamanya serta ridha dengan kebenaran.
Adapun berkenaan dengan fatwa para ulama tersebut, fatwa-fatwa mereka bersyarat dengan batasan-batasan syar’i. Di antaranya apabila maslahat yang besar dapat dicapai atau dapat menolak mafsadat yang besar dengan melakukan mafsadat yang kecil dengan tetap menjaga batasan-batasan dalam kaidah ini. Akan tetapi da’i-da’i pemilu tidaklah menjaga batasan-batasan tersebut.
Catatan :Kenapa kita dapati orang-orang hizbiyyun tidak berpegang dengan fatwa ulama- ulama mereka sendiri (ulama hizbi) yang berfatwa tentang disyariatkannya pemilu? Dan malah berpegang dengan fatwa ulama Ahlus Sunnah seperti Syaikh Al Albani, Syaikh Bin Baz, dan Ibnu Utsaimin rahimahumullah?
Jawabannya :Sesungguhnya ulama-ulama hizbiyyun di berbagai negara Muslim telah tenggelam dalam fanatik golongan (tahazzub). Sesungguhnya fanatik golongan ini adalah penyakit yang mematikan. Dengan sebab itulah kaum Muslimin tidak puas dengan fatwa mereka karena mereka seringkali mengaburkan masalah-masalah agama. Mereka memandang bahwa ulama Ahlus Sunnah sudah semestinya berhadapan dengan hizbiyyah. Begitulah di antara bentuk talbis (pengkaburan) yang mereka lakukan. Mereka memakai fatwa ulama Ahlus Sunnah tatkala mereka terdesak.
Apabila mereka merasa sudah tidak membutuhkan hal itu maka mereka pun berujar bahwa ulama Ahlus Sunnah adalah orang-orang bodoh yang tidak mengerti fiqhul waqi’ (fikih realitas) dan berbagai tuduhan lainnya. Sekadar contoh ketika Al Walid Syaikh Abdul Aziz bin Baz berfatwa dalam masalah syarat dan ketentuan mengadakan perjanjian damai dengan orang-orang yahudi maka mereka tak henti- hentinya menentang beliau. Siapakah yang mampu membungkam mereka? Siapa yang bisa membuat mereka puas? Akhirnya masing-masing mereka mengeluarkan fatwa, baik yang berilmu maupun yang tidak berilmu. Seakan-akan Syaikh bin Baz rahimahullah adalah sosok yang tidak mempunyai ilmu dan pengalaman. Maka khutbah-khutbah Jumat pun dijadikan wahana untuk membombardir fatwa tersebut.
Alhamdulillah, ulama-ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah senantiasa berprasangka baik dan bersabar kepada manusia. Allah Maha Mengetahui antara orang yang membuat kebaikan dan yang membuat kerusakan.
Demikian juga bila mereka konsisten dengan fatwa Syaikh Al Albani, Syaikh bin Baz dan Syaikh ibnu Utsaimin maka mereka harus menerima fatwa mereka dalam mengharamkan tahazzub (fanatik golongan), maulid Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, menyembelih untuk selain Allah dan taqlid kepada orang-orang yahudi dan nashara serta yang semisalnya dari hal-hal yang diharamkan yang mereka masih melakukannya. La haula wala quwwata illa billah.
Syarat-syarat mempergunakan kaidah “melakukan kerusakan kecil demi menangkal kerusakan yang besar”.
1. Kemaslahatan yang diharapkan memang benar adanya bukan sesuatu yang masih mengambang. Kita tidak boleh melakukan suatu kerusakan yang nyata dengan alasan untuk menarik kemaslahatan yang belum pasti. Seandainya sistem demokrasi memang menopang Islam dan syariatnya dengan sebenar-benarnya pastilah (orang-orang partai) di Mesir, Syam, Al Jazair, Pakistan, Turki atau di negeri lain di muka bumi telah sukses semenjak enam puluh tahun yang lalu.
2. Kemaslahatan yang diharapkan lebih besar daripada kerusakan yang dilakukan, itu dengan pemahaman ulama yang kokoh ilmunya. Bukan dengan pemahaman orang-orang yang tenggelam dalam fanatik hizbiyyah atau orang-orang pergerakan atau juga para pengamat partai.Orang yang mengetahui bahwa di antara kerusakan demokrasi yang banyak adalah penghapusan syariat Islam dan tidak butuh kepada para Rasul karena halal dan haram oleh mereka ditentukan dengan pendapat mayoritas bukan dengan apa yang dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam.
Orang yang mengetahui bahwa di antara kerusakan demokrasi adalah melenyapkan pondasi Al Wala’ wal Bara’ karena agama, menyamarkan akidah yang gamblang demi merekrut hati dan suara serta meraup kursi parlemen. Orang yang mengetahui hal ini tidak akan mengatakan bahwa masuk ke dalam parlemen lebih ringan bahayanya bahkan yang benar adalah sebaliknya. Kalaulah kita terima bahwa itu nama saja (antara bahaya dan manfaat) maka (kaidah yang harus dipakai adalah) menolak bahaya dikedepankan daripada mengambil kemaslahatan.
3. Hendaknya tidak ada jalan untuk menggapai kemaslahatan tersebut kecuali dengan melakukan kerusakan ini. Seandainya kita mengatakan bahwa dalam perkara ini tidak ada jalan lain (kecuali dengan melakukan demokrasi) berarti kita telah menvonis manhaj Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam tidak layak pakai untuk menegakkan hukum Allah di muka bumi.
Adapun orang-orang yang mengikuti kebenaran mengetahui bahwa metode demokrasi dan kehidupan multi-partai tidak menambah apa-apa kecuali hanya memperlemah saja. Karena sebab itulah musuh-musuh Islam dari kalangan yahudi, nashara dan lain-lainnya terus berupaya melestarikan berhala ini sepanjang zaman. Dan Allah Maha Mengetahui di balik semua itu.
(Dinukil dari buku: Menggugat Demokrasi dan Pemilu. Judul asli: Tanwir Azh-Zhulumat bi Kasyfi Mafasid wa Syubuhat al-Intikhabaat, Penerbit Maktabah al-Furqan, Ajman, Emirate. Sumber: www.assunnah.cjb.net)

Menggugat Demokrasi - Dengan Ikut Pemilu Berarti Memilih Bahaya Yang Paling Ringan!

Oleh: Asy Syaikh Abu Nashr Muhammad bin Abdillah Al Imam
http://ulamasunnah.wordpress.com/2008/06/03/menggugat-demokrasi-dengan-ikut-pemilu-berarti-memilih-bahaya-yang-paling-ringan/

Mereka mengatakan : “Kami mengakui bahwa pemilu ini buruk akan tetapi keikutsertaan kami adalah dalam rangka mengambil yang paling ringan dari dua mafsadat dan demi mewujudkan kemaslahatan yang lebih besar.”
Kami katakan, ikut serta dalam majlis perwakilan. Menurut kalian itulah yang paling ringan bahayanya. Mari kita lihat apa yang dimaksud dengan bahaya yang ringan menurut mereka.
Pertanyaan pertama, siapakah hakim dalam majlis perwakilan tersebut, Allah-kah ataukah manusia? Jawabannya, manusia tentu saja.
Pertanyaan kedua, apabila hukum manusia yang berkuasa di majlis perwakilan, apakah yang seperti ini tergolong syirik kecil ataukah syirik besar? Jawabannya, ini syirik besar. Kenapa syirik besar? Karena hukum Allah Azza wa Jalla diabaikan dan di sana ada orang-orang yang tidak mengakui hukum Allah akan tetapi hukum-hukum menurut mereka pada suara terbanyak. Dan telah berlalu bahwa hakim dalam majelis perwakilan adalah manusia bahkan hukum Allah Azza wa Jalla ditolak dan bisa digugat dan ini tidak diragukan lagi adalah syirik besar. Apabila ini adalah kesyirikan berupa penentangan terhadap syariat Allah lantas masih adakah dosa yang lebih besar daripada kesyirikan dan kekufuran ini? Sebagaimana Allah firmankan :“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa’ : 48)
Karena syirik adalah dosa yang paling besar maka Allah tidak mengampuni dosa pelakunya bila ia mati dalam keadaan demikian.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah ditanya : “Dosa apakah yang paling besar di sisi Allah?” Beliau menjawab : “Yaitu kamu menjadikan bagi Allah tandingan padahal Dia yang telah menciptakan kamu.” Kemudian beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam ditanya lagi setelah itu maka beliau menjawab : “Kamu membunuh anakmu sendiri karena khawatir ia ikut makan bersamamu (takut melarat) … .” (Muttafaq ‘alaih dari Abdullah bin Mas’ud radliyallahu ‘anhu)
Jelaslah bagi kita bahwa mereka pada beberapa kondisi telah melakukan tindak kesyirikan yang besar. Dan bukanlah bahaya yang paling ringan.Allah Azza wa Jalla telah berfirman :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan nasrani menjadi pemimpin-pemimpin, sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.” (QS. Al Maidah : 51)
Ini adalah hukum Allah Azza wa Jalla terhadap orang-orang yang loyal kepada orang-orang yahudi dan nashara.
Allah Azza wa Jalla berfirman :“Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir) maka janganlah kamu duduk beserta mereka sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian) tentulah kamu serupa dengan mereka.” (QS. An Nisa’ : 140)Allah Ta’ala tidak mengatakan, maa ‘alaikum min syai’un (kalian tidak terkena resiko apapun) dan juga tidak mengatakan : “Kecuali partai-partai Islam, sesungguhnya hal itu disyariatkan bagi mereka.”
Kami katakan kepada mereka, apakah mereka telah bertanya kepada ulama tentang mafsadat yang mereka pilih? Sudahkah mereka menjelaskan kepada para ulama hakikat perbuatan mereka ini? Ataukah mereka menipu ulama? Kalau demikian, kaidah ini telah digunakan bukan pada tempatnya.
Memang benar bahwa sebagian perbuatan buruk boleh dilakukan untuk mewujudkan kemaslahatan yang besar seperti yang dilakukan para shahabat tatkala mereka melihat rambut kemaluan anak-anak yahudi Bani Quraizhah dengan tujuan untuk mengetahui antara yang sudah tumbuh rambutnya dan yang belum tumbuh. Jika rambutnya sudah tumbuh maka dibunuh dan jika belum maka tidak dibunuh.
Namun telah jelas bagi kita bahwa kaidah tersebut tidak diterapkan sesuai dengan hakikatnya. Inilah musibah partai-partai Islam, mereka menerapkan sesuai dengan selera hawa nafsu sendiri sehingga mereka diharamkan (dijauhkan) dari ittiba’ (mengikuti sunnah). Wa Billahit Taufiq.
Kemudian kemaslahatan besar apa yang telah mereka wujudkan?Kita telah mengetahui kejahatan yang mereka terjerumus ke dalamnya. kemudian kita penasaran dengan kemaslahatan yang mereka maksud. Karena mereka senantiasa berujar bahwa mereka akan mewujudkan kemaslahatan yang besar.Jawabannya : Nyatanya sejak enam puluh tahun yang lalu telah menjadi sesuatu yang tak terbantahkan bahwa mereka tidak mewujudkan satu pun kemaslahatan untuk Islam.
Adapun ucapan mereka bahwa mereka berkecimpung di arena pemilu dalam rangka menempuh sesuatu yang bahayanya paling ringan dan dalam rangka mendirikan negara Islam dan menerapkan syariat Islam, semua itu slogan kosong semata.
Bisakah syariat ditegakkan sementara masyarakat dalam keadaan tidak siap untuk menerimanya?Jawabannya, tidak! Perhatikanlah isi hadits riwayat Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhu tentang kisah Hiraqlius. Tatkala Abu Sufyan memberitahukan kepadanya tentang sifat-sifat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan dakwahnya lantas datanglah surat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam melalui pembesar negeri Bushra. Setelah membaca surat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam tersebut dia — Hiraqlius– mengatakan :
“Wahai sekalian rakyat Roma, apakah kalian ingin keadaan bahagia dan teratur serta kerajaan kalian stabil? Lihatlah Nabi ini.” Maka rakyatnya pun lari dengan sangat kencang namun pintu-pintu telah tertutup. Lalu Hiraqlius memanggil lagi dan mengatakan : “Saya melakukan hal itu hanya untuk mengetahui kekokohan kalian terhadap agama kalian.” Maka rakyatnya pun sujud kepadanya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Meski Hiraqlius adalah seorang raja yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan, ia tidak mampu memaksa rakyatnya untuk masuk agama Islam. Begitu pula Raja Najasyi setelah masuk Islam dan turun ayat :“Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad) kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran).” (QS. Al Maidah : 83)
Dan ayat-ayat lainnya, lihat kitab Shahihul Musnad min Asbabin Nuzul karya Syaikh Muqbil hafizhahullah. Tatkala beliau –Raja Najasyi– wafat tidak ada yang menshalatinya maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pun menshalatinya.
Dia seorang raja kristen di negeri Habasyah, dia bukanlah orang yang naik ke kursi lantas menegakkan Islam. Ini menandakan pemahaman mereka yang rancu dan timbul dari tidak adanya fiqhul waqi’!!!Kami katakan kepada partai-partai Islam, pelajarilah ilmu-ilmu syar’i!
Akan tetapi mereka tidak dianugerahi kepada jalan ini maka harus diawali dengan memperbaiki masyarakat sebelum sampai ke tampuk kekuasaan. Kami katakan juga, ajarilah manusia ilmu-ilmu agama dan jangan ajari mereka tentang ambisi- ambisi akan tetapi mereka tidak pula dikaruniai kebaikan ini. Demi Allah, kami telah banyak melihat partai-partai Islam ketika menguasai sebagian departemen, mereka lebih konsisten dengan aturan dan UU (buatan manusia) daripada yang lain. Bila mereka ditanya : “Apakah Allah memerintahkan hal ini?” Mereka menjawab : “Ini adalah aturan.”
Lantas mana perubahan yang telah kalian lakukan terhadap kerusakan-kerusakan yang kalian dengung-dengungkan ke telinga manusia? Kalian telah menghabiskan segenap harta dan mengalihkan manusia dari sesuatu yang lebih bermanfaat berupa konsisten terhadap tersebarnya Sunnah dan menjauh dari bid’ah! Dan Allah Maha Kuasa atas segala urusan meski kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
(Dinukil dari buku: Menggugat Demokrasi dan Pemilu. Judul asli: Tanwir Azh-Zhulumat bi Kasyfi Mafasid wa Syubuhat al-Intikhabaat, Penerbit Maktabah al-Furqan, Ajman, Emirate. Sumber: www.assunnah.cjb.net)

Jumat, 27 Februari 2009

Surat Dari Gabungan Kuffarin

Surat Dari Gabungan Kuffarin

Gabungan Kuffarin (Orang-Orang Kafir) Menunjukkan Kesetiaan Mereka Kepada Setan. Semoga Allah SWT Melaknat Mereka Semua

Sekelompok orang sekuler dan liberal di Inggris mengirimkan surat kepada Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown yang menunjukkan pemberian loyalitas dan kesetiaan kepadanya. Sebuah tindakan yang dilaknat dalam Islam! Berikut isi suratnya :

Wahai Gordon Brown.

Sebagai teman-teman dari pemerintahan Inggris dan teguh bersekutu dalam upaya pemerintah untuk menangkap para ekstrimis di dalam dan luar negeri, kami menulis untuk menyampaikan kepeduliaan kami yang mendalam menyangkut hal yang paling mungkin untuk konflik serius yang sedang berlangsung di Gaza. Kami dengan sepenuh hati mendukung panggilan anda untuk sebuah gencetan senjata yang segera dan permanen (untuk selamanya) yang harus meliputi penghentian segera serangan udara Israel dan serangan darat, mengakhiri semua serangan roket ke Israel dan membuka semua blokade di Gaza. Hal itu terlihat tidak berat sebelah. Kami percaya Inggris, Amerika, dan sekutu-sekutu Eropa kami harus menunjukkan kepemimpinan tak kenal kompromi dalam mengembalikan upaya proses perdamaian di Timur Tengah.

Sebagaimana anda sadari, ketakutan dalam komunitas Muslim Inggris telah mencapai tingkat intensitas yang parah. Pemerintah Israel menggunakan kekuatan yang tidak seimbang untuk memerangi ancaman keamanan yang telah menghidupkan kembali kelompok-kelompok ekstrimis dan memberi kuasa pesan-pesan mereka atas kekerasan dan konflik bertahun-tahun. Bagi kaum Muslimin di Inggris dan di luar negeri, kami mengambil resiko akan potensi kehilangan kesetiaan dalam proses politik.

Kami setuju dengan statemen anda dalam program Andrew Marr di BBC (4 Januari 2009) dimana kami menyaksikan sebuah masa dengan bahaya besar. Kami harus melakukan apa yang seharusnya untuk mencegah hancurnya hubungan dengan negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim dan bekerja bersama-sama untuk menjamin meluasnya kekerasan tidak akan terjadi lagi. Sebuah hubungan melintasi Samudra Atlantik yang kuat telah menjadi nilai strategis yang sangat luar biasa bagi Inggris, tapi kami kini menyakini bahwa wajib bagi kami membuat perbedaan-perbedaan kami dan pandangan-pandangan kami menjadi jelas. Kami mendesak anda untuk membuat persetujuan dan upaya-upaya yang sukses untuk menyakinkan Amerika Serikat akan bahaya-bahaya dari pendekatan yang mereka lakukan dan menjamin bahwa pemerintahan Obama mendatang akan melakukan arah yang lebih cerah. Pendukung kuat dan laporan yang semata-mata datang dari Gedung Putih adalah hal serius dan mengganggu langsung hubungan antara Inggris, Amerika Utara dan negara-negara Arab. Hal ini juga potensial merusak kepentingan negara kami.

Kami juga percaya bahwa Inggris secara bilateral dan sebagai bagian dari Uni Eropa memiliki peran penting untuk menunjukkan pada Israel bahwa kelakukan dan tindakannya telah berada diambang bahaya dan pelanggaran yang dilakukannya telah melewati batas. Kami meyakini bahwa ini adalah saat untuk menunda peningkatan hubungan Uni Eropa-Israel, hingga konflik yang kini sedang terjadi berakhir. Inggris harus membuah jelas kepada Israel, secara terbuka maupun tertutup (pertemuan tertutup) bahwa lestarinya perbaikan di wilayah-wilayah pendudukan adalah syarat mutlak bagi kelanjutan dukungan politik.

Karena pandangan mendesaknya situasi, kami lebih suka untuk menyatakan kembali kepedulian kami secara pribadi kepada anda. Ini akan memberi sebuah peluang kepada kami untuk kemudian menginformasikan jaringan nasional dan jaringan global kami tentang upaya-upaya pemerintah Inggris untuk membuat Israel bertanggung jawab atas kewajiban-kewajiban di bawah proses perdamaian dan menjamin kemenangan-kemenagan negoisasi yang efektif atas kekerasan di segala bidang.

Hormat Kami,

Dr. Tahir Abbas

Navid Akhtar

Paryin Ali Obe

Rokhsana Fiaz

Dr. Usama Hasan

Ed Husain

Dilwar Hussain

Aftab Ahmad Malik

Maajid Nawaz

Dr. Zahoor Qureshi

Zareena Roohi Ahmed

Asim Siddiqui

Julie Siddiqui

Zeshan Zafar

****************

Tidakkah mereka (yang muslim) mengetahui dan memperhatikan ayat-ayat Allah SWT berikut ini :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang yahudi dan nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu) ; sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS 5 : 51)

“Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan : “Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar berserta kamu ?” Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi.” (QS 5 : 53)

“Hai orang-orang yang beriman, barang siapa diantara kamu murtad dari agamanya (Islam), maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang-orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 5 : 54)

Syekh Aiman Al Zawahiri, Kembali Ancam Obama


www.almuhajirun.net

Syekh Aiman Al Zawahiri, Hakimul Ummah sekaligus orang kedua di Al Qaeda kembali mengeluarkan statemen jihad. Kali ini beliau memperingatkan keras Obama, presiden Amerika ke-44 yang sekaligus pimpinan perang salib modern. Selain itu, beliau juga menyemangati kaum muslimin untuk berjihad ke Gaza, membantu saudara-saudara muslimnya di Palestina. Berikut pesan lengkap beliau.


Lagi, Al-Qaeda Ancam Obama Lebih Keras!
Rabu, 04 Februari 2009 13:39

KAIRO (Suara Media) – Kritik pedas terhadap Presiden AS Barack Obama kembali disampaikan salah satu tokoh kelompok pejuang Al-Qaeda. Kali ini karena Obama tidak menyertakan masalah serangan Israel di Gaza dalam pidato pelantikannya, serta memperingatkan Muslim di seluruh dunia untuk mengawasi tiap gerak gerik AS yang terbukti jelas memberikan dukungannya terhadap kerajaan Zionis dalam memerangi para pejuang Hamas.

Dalam sebuah rekaman video yang dikirimkan di internet Selasa lalu, Syekh Aiman Az Zawahri, juga mengajak Muslim untuk terus berperang di Jalur Gaza, karena perang melawan Yahudi tidak akan berhenti hingga mereka semua lenyap dari bumi.

“Sementara dia (Obama) berbicara panjang lebar tentang kekerasan terhadap warga sipil, dia tidak berkata satu kata pun mengenai apa yang terjadi di Gaza”, katanya. “Tanyalah Obama, apakah dia mengkhawatirkan penduduk sipil Gaza yang dibantai Israel dengan kejamnya? Satu-satunya yang dia khawatirkan adalah ketika kami dapat mengalahkan misil-misil dan fosfor yang mereka kirimkan untuk menghabisi warga tak bersalah di Gaza”.

Rekaman tersebut adalah kali keduanya dikirimkan al-Zawahri mengenai serangan Israel selama lebih dari tiga minggu di Gaza yang dimulai sejak 27 Desember lalu. Kelompok yang dikepalai Syekh Usamah Bin Laden tersebut sebelumnya mengirimkan pesan suara pada Januari lalu, mengajak Muslim di seluruh dunia untuk berjihad melawan Israel.

"Muslim di manapun, lawan kampanye Zionis. Serang kepentingan-kepentingannya di mana pun kalian bisa mencapainya ," cetus Zawahiri dalam pernyataan yang disampaikan melalui rekaman video dan dipantau oleh SITE Intelligence Group, perusahaan monitoring berbasis di AS.

Dikatakan Zawahiri, serangan militer Israel merupakan bagian dari kampanye negara-negara Barat yang menargetkan Islam dan umat muslim. "Yang kita hadapi saat ini adalah keterkaitan dalam rantai Zionis terhadap Islam dan muslim," cetus wakil Syekh Usamah bin Laden itu seperti dilansir AFP, Rabu (7/1/2009).

Zawahiri juga mengimbau umat muslim di Mesir untuk "mengorganisir dan berpartisipasi dalam kampanye serangan dan demonstrasi yang tidak akan berhenti sampai pengepungan saudara-saudara kita di Gaza berakhir".

“Gerbang bagi Muslim untuk memerangi Israel telah terbuka lebar!”, katanya dalam rekaman yang juga disertai gambar dirinya dan cuplikan serangan Gaza”. “Bawa perdamaian bagi Gaza…lenyapkan mereka yang telah melakukan pembantaian terhadap orang-orang tak bersalah!”.

Kelompok Al-Qaeda dikenal sebagaib salah satu kelompok pejuang yang cukup berpengaruh di Palestina, dan kelompok tersebut mengirim rekaman selama 17 menit tersebut di salah satu website Jihad.

Rekaman tersebut dibuka dengan cuplikan gambar suasana kota Gaza selama serbuan Israel. Tampak gedung-gedung dihancurkan, orang-orang yang terluka cukup parah sedang dibawa ke rumah sakit. Cuplikan berikutnya memperlihatkan Syekh Aiman al-Zawahri dengan mengenakan surban putih, gambar anak-anak Gaza yang tewas, serta gambar-gambar para pemimpin Saudi dan Mesir sedang berdii tepat di samping Perdana Menteri Israel Ehud Olmert dan Pimpinan Palestina Mahmoud Abbas. Mereka berdua dikenal sebagai musuh besar pejuang Hamas.

Al-Zawahri, yang seorang Mesir, juga terlihat mencaci para pemegang hukum Arab karena telah menolak untuk membuka jalur menuju Gaza serta memberikan bantuan kemanusiaan terhadap rakyatnya yang tengah merasakan siksa dunia.

“Siapapun yang mendukung pengepungan Gaza adalah musuh kami”.
Dia mengajak umat Muslim agar tidak hanya berunjuk rasa, namun bertindak dengan menyerang AS dan Israel Zionis.

“Kelemahan Israel dan AS tidak hanya berada di satu tempat saja. Jika serangan kami tidak berhasil di satu tempat, maka kita akan menyerang ditempat lainnya. Dan ketika mereka sedang membentengi kelemahan mereka di satu tempat, maka kelemahan lainnya sedang terbuka lebar”, tutupnya.

Kamis, 12 Februari 2009

Jaring Pemilih Pemula, PKS Rayakan Valentine

DEPOK - Tampaknya tidak mudah menjaring pemilih pemula atau pemilih usia remaja untuk memberikan suaranya dalam pemilu mendatang.

Hal tersebut juga dirasakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS mengaku belum menemukan cara jitu untuk menggaet suara anak muda yang sangat potensial untuk memenangkan pemilu.

Tapi PKS tak kehabisan akal. Momen hari kasih sayang atau Hari Valentine pada 14 Februari mendatang diam-diam menjadi incaran PKS untuk mencuri perhatian anak muda, khususnya di wilayah Depok, Jawa Barat.

“Karena itu pada momen Valentine, PKS akan memanfaatkan untuk membagikan hadiah yang identik dengan Valentine seperti cokelat yang diselipkan stiker caleg, bunga yang ada lambang nomor 8. Setiap kader khusus mendatangi para remaja,” ujar Ketua DPD PKS Depok Mujtahid Rahman Yadi, Minggu (8/2/2009).

Dalam program Ketok Sejuta Pintu rumah yang diluncurkan PKS, para kader pun mengaku kesulitan untuk melakukan sosialisasi kepada anggota keluarga yang masih tergolong pemilih pemula.

“Yang paling susah memperkenalkan (PKS) ke anggota keluarga karena berbeda pilihannya. Apalagi mendekati pemilih pemula atau remaja, dan sampai sekarang kami belum menentukan formula untuk remaja,” pungkasnya.


sumber:
http://pemilu.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/02/08/267/190574/pks-rayakan-valentine-untuk-jaring-pemilih-pemula

Baca Juga:

MUI: Valentine Ala PKS, Ibadah yang Tidak Tepat
http://pemilu.okezone.com/read/2009/02/09/267/190717/mui-valentine-ala-pks-ibadah-yang-tidak-tepat

Kampanye PKS Saat Valentine Terlalu Berani
http://pemilu.okezone.com/read/2009/02/09/267/190715/kampanye-pks-saat-valentine-terlalu-berani

PKS: Valentine Day Hanya Momentum Jaring Pemilih
http://pemilu.okezone.com/read/2009/02/09/267/190712/pks-valentine-day-hanya-momentum-jaring-pemilih

Hasbunallah, wani’mal wakiil....

Senin, 26 Januari 2009

Pilih Islam atau Demokrasi??part 1

Bismillahirrahmaanirrahim
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata dalam kitab An-Nubuwwat hal 127,"Islam adalah berserah diri kepada Allah semata,tidak kepada yg lainnya. Dia beribadah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya.Dia bertawakkal hanya kepada-Nya,dan hanya kepada-Nya pula dia takut dan berharap.Dia mencintai Allah dengan kecintaan yang sempurna dan tidak mencintai makhluk sebagaimana kecintaannya kepada Allah...Maka sesiapa yang enggan beribadah kepada-Nya,maka bukanlah ia seorang muslim.Dan barangsiapa yang di samping beribadah kepada Allah dia juga beribadah kepada yang lain,dia bukanlah seorang muslim".
Syaikh Muhammad Abdil Wahhab Rahimahullah berkata dalam kitab Ad-Durar halaman 1/323 dan kitab Minhajut Ta'siis,beliau berkata,"Sekedar mengucapkan kalimah syahadat tanpa mengetahui maknanya dan tanpa mengamalkan tuntutannya,tidaklah cukup membuat mukallaf tersebut menjadi seorang muslim,dan justru itu menjadi hujjah atasnya..Siapa yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak di sembah selain Allah,namun ia juga beribadah kepada selain-Nya,maka tidak diterima kesaksiannya tersebut,meskipun dia melaksanakan sholat,zakat,puasa,dan sebagian ajaran Islam lainnya".
Syaikh Abdurrahman Ibnu Muhammad Rahimahullah berkata dalam Al-Qaul Al-Fashl An-Nafiis 31, "Sesungguhnya syirik itu menafikan Islam,menghancurkannya,dan mengurai talinya satu persatu.Ini berdasarkan yang telah dijelaskan bahwa Islam adalah penyerahan wajah,hati,lisan,dan seluruh anggota badan hanya kepada Allah,tidak kepada yang lainnya.Seorang muslim bukanlah orang yang taqlid kepada nenek moyang dan guru-gurunya,dan tidak pula berjalan di belakang mereka tanpa petunjuk dan bashirah".
Mukaddimah di atas tentunya sangat terbatas dalam mencukupi dalil atas HARAMNYA demokrasi,akan tetapi menurut saya mukaddimah di atas sangat mengena akan pembahasan yang akan saya uraikan mengenai DEMOKRASI.
Sesungguhnya saya jarang menulis pada blog saya,akan tetapi kali ini bagi saya pembahasan mengenai Demokrasi ini sangatlah penting untuk kita ketahui.kerana banyak sekali orang salah kaprah dan terjerumus pada kesyirikan akibat menjunjung tinggi Demokrasi.
Sebagaimana kita ketahui bahwa demokrasi berasal dr bahasa Yunani,bukan dari bahasa Arab. Berasal dari kata demos yang berarti rakyat dan kratos yang berarti pemerintahan,kekuasaan,atau hukum. Dengan demikian secara letterleg arti demokrasi adalah pemerintahan rakyat atau kekuasaan rakyat atau hukum rakyat.
Menurut para penganutnya,ini merupakan ciri yang paling khas di dalam sistem demokrasi dan atas dasar itu pula mereka senantiasa memuja-mujanya. padahal ini adalah ciri yang paling prinsipil dalam kekafiran,kesyirikan,dan kebathilan.Ia sangat bertentangan dan berlawanan dengan dinul Islam serta millatul tauhid.
to be continued...

Minggu, 25 Januari 2009

Israel tuding Hamas yang menggunakan Fosfor Putih

TEL AVIV (Arrahmah.com) - Jurubicara militer Israel mengatakan kecelakaan yang disebabkan oleh penggunaan fosfor putih mungkin diakukan oleh Hamas setelah Menteri Luar Negeri mengakui menggunakan senjata kimia tersebut.

Setelah seminggu terjadi hingar-bingar mengenai penggunaan senjata kimia yang dimotori oleh kelompok HAM Internasional, dan kejahatan perang Israel mulai terkuak, Jurubicara pemerintah Israel, Mark Regev berupaya memindahkan tuduhan tersebut ke kubu Hamas.

"Ketika kamu memasuki sebuah pemerintahan yang totaliter, dimana rakyat menderita, bagaimana kalian tahu bahwa sebagian dari luka mereka tidak disebabkan--sebagai contoh--oleh senjata Hamas?" ujar Regev kepada Channel 4 Inggris.

Ketika presenter Channel 4 mengatakan Regev menuduh Hamas, Regev berargumentasi bahwa pemerintahan Hamas adalah pemerintahan otoriter, jadi laporan yang didapatkan dari para saksi di Gaza tidak bisa dipercaya begitu saja.

Israel sedang berada dalam keadaan terjepit, maka mereka mencari jalan untuk mencari pembenaran atas apa yang mereka lakukan.

Aksi istisyhad tewaskan 5 polisi Iraq

JARMA (Arrahmah.com) - Aksi bom syahid yang dilakukan mujahidin Daulah Islam Irak, menyerang sebuah pos Polisi di Utara Baghdad, tepatnya di Jarma, Sabtu (24/1).

Dalam serangan tersebut, 5 polisi boneka Irak tewas dan enam lainnya mengalami luka-luka.

Ledakan datang hanya seminggu sebelum Irak melakukan Pemilihan Umum (Pemilu).

Pemilu di Irak, akan dilaksanakan pada 31 Januari mendatang.

Tentara Kafir Amerika Tembak Mati Suami-Istri di Irak

KIRKUK (Arrahmah.com) - Detik-detik terakhir keberadaan tentara AS di Irak, membuat mereka berulah. Beberapa hari lalu, mereka menewaskan empat bersaudara dalam penyergapan di sebuah rumah, kini, mereka menewaskan pasangan suami istri.

Tentara kafir AS menembak mati pasangan suami istri dan melukai putra mereka yang baru berusia 8 tahun dalam serangan udaranya di kota Kirkuk.

Mayor Jenderal Turhan Abdul Rahman, Wakil Komandan Kepolisian di Provinsi Kurdish, mengatakan tentara AS melakukan serangan udara dan menghantam sebuah rumah.

Militer AS berdalih, mereka saat itu tengah melakukan operasi militer untuk memerangi mujahidin Daulah Islam Irak.

"Ketika tentara AS dan tentara boneka Irak membersihkan bangunan tersebut dan memasuki salah satu ruangan di sana, mereka melihat seorang wanita terbaring di kasurnya," klaim tentara AS.

Jumat, 23 Januari 2009

Intel Mesir Interogasi Korban Gaza

GAZA (Arrahmah.com) - Sungguh keji penguasa negeri muslim ini, selain menutup perbatasan Rafah dan menghalangi bantuan yang ingin masuk Gaza (termasuk para dokter yang ingin menjadi relawan-red), kini mereka menunjukkan loyalitasnya kepada Israel dengan menginterogasi sejumlah pasien korban Gaza.

Sejumlah pasien korban luka yang di rawat di beberapa rumah sakit di Mesir memberikan kesaksian sepulangnya mereka dari negeri yang berbatasan dengan Palestina. Mereka mengatakan keamanan Mesir melakukan interogasi kepada sejumlah pasien.

Mereka (intel Mesir) menanyakan tentang keberadaan pabrik roket Palestina dan lewat mana senjata-senjata untuk kelompok pejuang Palestina diselundupkan ke Gaza.

Sementara itu, situs Aljazeera.net menyebutkan, sejumlah korban Gaza mendapatkan pemeriksaan di beberapa rumah sakit di Mesir secara ketat. Bagi yang menolak diancam tidak akan diberikan pengobatan di rumah sakit tersebut. Seperti diungkapkan sejumlah pasien yang mengatakan, orang-orang yang baru setengah sembuh diinterogasi oleh dinas keamanan Mesir. Mereka diminta menjelaskan tentang kelompok perlawanan. Mereka juga diminta untuk tidak lagi mendukung gerakan perlawanan Hamas dan gerakan lainnya.

Menurut salah seorang pasien yang dihubungi oleh al-Jazeera melalui telepon menyebutkan, pasukan keamanan Mesir meminta kepada sejumlah pasien yang ada di Mesir untuk menyampaikan pada gerakan Hamas, bahwa pemerintah Mesir tidak akan menggizinkan penyelundupan senjata ke Gaza. Mesir juga tidak akan mengizinkan Hamas membengun kembali kekuatanya di Gaza.

Sumber menambahkan, selepas mereka diobati sejumlah pasien diminta menunggu di satu ruangan. Kemudian beberapa intel Mesir mendatanginya dan menjanjikan identitas mereka akan dirahasiahkan dengan syarat ia mau bekerja sama dengan pihak intelijen. Mereka mulai menanyakan tentang perlawanan dan bagaimana mereka bisa menimbun senjata-senjata itu di Gaza.

Selain itu, mereka juga menanyakan apakah mungkin faksi-faksi perlawanan melakukan perlawanan kembali ke Israel. Mereka juga meminta informasi tentang Hamas dan para pemimpinnya.

“Awalnya mereka sangat lembut kepada kami," ungkap sumber. "Tetapi ketika kami menolak memberikan informasi, mereka mulai bertindak kasar hingga memukuli kami di tempat-tempat luka," lanjutnya.

"Mereka berkata, 'jangan dusta kamu, kamu dari gerakan Hamas atau dari brigade Al-Qossam kan?'" sumber tersebut menambahkan, mengingat kejadian saat dia diinterogasi di Mesir.

"Kamu harus berbicara, jika tidak maka kamu tidak akan diobati dan kami akan lemparkan kamu seperti anjing," tambahnya dengan nada gemetar.

Beranikah Obama Mengadili Bush?

JAKARTA (Arrahmah.com) - Barak Obama sudah resmi menjadi Presiden Amerika Serikat, sebagian masyarakat muslim berharap Obama bisa mendukung upaya terciptanya perdamaian termasuk proses perdamaian di Palestina.

Forum Umat Islam yang merupakan gabungan dari puluhan ormas-ormas Islam di Indonesia menutut Obama melaksanakan point pertama dari lima tuntutan umat hancurkan Israel (LUMAT Israel) yakni menyeret dan mengadili Ehud Olmert (PM Israel) dan Tzipi Livni (Menlu Israel).

"Harapan kami, berani tidak Obama melaksanakan tuntutan kami. Berani tidak Obama menyeret dan mengadili PM dan Menlu Israel karena mereka penjahat perang abad ini. Dan beranikah Obama menyeret George Bush sebagai penjahat perang internasional karena sudah membunuhi warga sipil hampir 1 juta orang Irak dan Afganistan," tegas Sekjen FUI M. Al-Khaththath kepada pers, di Jakarta.

Ia pun mengingatkan agar pemerintah dan umat Islam Indonesia memboikot produk Israel dan antek-anteknya, serta membatalkan pembelian senjata ke Israel, sebab jika hal dilakukan sama saja dengan memperkuat ekonomi Israel.

Khaththath menegaskan, siapa saja yang diketahui mendukung Israel harus diboikot, begitu juga siapa saja yang membeli produk Israel murni atau produk anteknya itu harus diboikot. Ia juga meminta agar pemerintah Indonesia membatalkan pembelian senjata ke Israel, karena kita khawatir kalau senjata ini bukan untuk melindungi rakyat, tapi untuk membunuhi rakyat.

"FUI menolak pembelian senjata dari Israel, tidak layak berkasih sayang, dan memberikan uang negara kita kepada zionis Israel," ujarnya.

Secara terpisah, Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi meminta kepada Obama agar tegas dalam menentukan sikap mengenai konflik di Gaza, dan memintanya belajar lebih banyak lagi tentang kondisi Timur Tengah.

Kemenangan Obama, Kemenangan Kaum Yahudi


WASHINGTON (Arrahmah.com) - Bagi Yahudi Amerika, kemenangan Barack Obama menjadi lambang kemenangan mereka.

Para Yahudi AS itu mengatakan, perjalanan hidup seorang Obama yang berasal dari keturunan imigran kulit hitam hingga berhasil mencapai kursi kepresidenan AS, mirip dengan perjuangan kaum Yahudi yang datang ke AS sebagai imigran yang mencari kehidupan yang lebih baik setelah mereka selalu menjadi kaum terusir di berbagai penjuru dunia.

Salah seorang tokoh Yahudi AS yang beranggapan seperti itu antara lain David Axelrod penasehat senior Gedung Putih dan kepala strategi kampanye Obama, yang selalu berusaha menutup-tutupi latar belakang ke-Yahudi-annya. Dalam sebuah pesta untuk Obama yang didanai sejumlah organisasi Yahudi di AS, Axelrod mengatakan, prestasi Obama merupakan satu lagi langkah maju kaum Yahudi dalam perjalanan Amerika Raya, yang sebelumnya telah dilakukan ayah dan kakek neneknya ketika mengungsi dari Bessarabia ke AS.

“Mereka datang ke AS bukan cuma untuk mencari tempat yang aman, tapi mereka juga mencari tempat yang menjanjikan dan memberikan kesempatan. Dan Amerika adalah lambangnya,” kata Axelrod.

Ia mengungkapkan harapannya, suatu saat nanti bukan hanya Obama yang bisa terpilih ke Gedung Putih, tapi anak-anak Yahudi lainnya seperti Rahm Emanuel yang ditunjuk Obama sebagai kepala staff Gedung Putih. Axelrod menyebut Emanuel sebagai “putera dari para imigran Israel.”

Axelrod mengaku sangat puas dan bangga begitu melihat hasil pemilu kemarin, dan melihat besarnya dukungan Yahudi AS pada Obama. Yang menurutnya merupakan dukungan terbesar pada Partai Demokrat dalam kurun waktu beberapa tahun ini.

Tokoh Yahudi lainnya yang memiliki pandangan sama dengan Axelrod dah ikut hadir dalam acara perayaan untuk Obama adalah aktor Bryan Greenberg. Ia mengaku hadir dalam perayaan itu untuk mengetahui lebih jauh bagaimana pemerintahan baru AS ini membina hubungan dengan komunitas Yahudi dan menanggapi isu-isu ke-Yahudi-an. Buat Greenberg, kepentingan Israel harus tetap nomor satu.

Greenberg menceritakan bagaimana nenek moyangnya berhasil lolos dari Jerman pada masa holocaust dan pengalaman perjalanannya ke Israel. Dari pengalamannya itu, Greenberg merasa betapa pentingnya bagi Yahudi memiliki satu tempat, setelah terusir dari satu tempat ke tempat lain selama ribuan tahun.

Rekan Greenberg, Debra Winger, salah satu pendukung Obama dan pendukung Yahudi mengatakan bahwa doa mereka telah dikabulkan dengan terpilihnya Obama. Bahkan Abner Mikvner, juru bicara kaum Yahudi Zionis, mantan anggota Kongres, mantan hakim federal yang juga mentor Obama berkomentar,“Obama adalah presiden Yahudi pertama“.

Tak heran, jika Barack Obama menunjukkan dukungan butanya pada Israel seperti juga presiden-presiden AS sebelumnya. Dan sama sekali tidak mengeluarkan pernyataan apapun melihat tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza. Melihat fakta yang terang benderang ini, bisakah Obama diandalkan menjadi pemimpin AS yang membawa perubahan bagi perdamaian dunia, terutama dunia Islam?

Taliban Angkat Bicara Mengenai Pelantikan Obama

AFGHANISTAN (Arrahmah.com) - Euforia mengenai pelantikan Obama bergema dimana-mana. 20 Januari, seakan-akan menjadi satu hari khusus di dunia karena semua mata memandang ke arah Gedung Putih.

Begitu juga dengan mujahidin Imarah Islam Afghanistan. Mereka mengumumkan statemen, memberikan tanggapan mengenai pelantikan resmi Barack Obama, Presiden AS ke-44.

Setelah kemenangan wakil Partai Demokrat Barack Obama dalam pemilihan presiden Amerika pada tanggal 4 November tahun lalu, kini resmilah pelantikannya sebagai presiden negara kesatuan Amerika pada tanggal 20 Januari kemarin. Dengan demikian berakhirlah masa jabatan thaghut jaman modern George W. Bush dengan berbagai kebijakan politiknya yang berlandaskan ketidakadilan, kesewenang-wenangan dan ketakaburan terhadap kaum muslimin di seluruh dunia.

Belum diketahui bagaimana kebijakan di masa mendatang yang akan dibuat oleh Obama, apakah dia akan terus meneruskan kebijakan politik pendahulunya, ataukah mengambil strategi baru untuk memudahkan tatanan baru Amerika? Ini adalah pertanyaan pokok yang ada di benak banyak orang, khususnya penduduk Irak dan Afghanistan.

Barack Obama telah mengikrarkan janji setianya selama kampanye pemilihan umum di Amerika kepada rakyat amerika untuk memperbaiki situasi politik dan ekonomi, dan juga mengambil kebijakan politik yang adil terhadap orang-orang yang tertindas oleh perlakuan pemerintahan sebelumnya, Bush.

Obama memulai janjinya dengan berencana menutup penjara yang dibangun untuk menyiksa kaum muslimin (Guantanamo-red) dan kebijakan menarik mundur pasukan Amerika dari Irak dan memberikan keamanan di seluruh kawasan.

Akan tetapi kini setelah pelantikannya menjadi presiden resmi negara kesatuan Amerika kita akan lihat apa yang ia janjikan sewaktu kampanye pemilihan presiden yang lalu akan ia tepati ataukah hanyalah bualan belaka demi memenangkan kursi kepresidenan?

Pada kesempatan ini Departemen Politik Imarah Islam Afghanistan mengumumkan hal-hal berikut :

  1. Daripada mengirim pasukan tambahan ke Afghanistan maka hal pertama yang harus dilakukan oleh Obama adalah memadamkan api yang dinyalakan oleh pandahulunya, Bush, yang menyisakan agresi brutal terhadap penduduk muslim Afghanistan. Dia juga harus segera memikirkan penarikan mundur pasukan Amerika dari Afghanistan, bukan malah mengirim pasukan tambahan. Karena pengiriman pasukan tambahan tidak akan pernah menyelesaikan konflik dan permasalahan, bahkan merupakan penyebab utama krisis politik, administrasi dan keamanan bukan hanya sebatas di Afghanistan saja, tetapi di seluruh wilayah.
  2. Administrasi Obama harus meninjau kebijakan di masa mendatang mengenai permasalahan Irak dan Afghanistan. Dia juga harus mengambil langkah mendesak untuk menarik pasukan Amerika dari Afghanistan dan Irak tanpa ikatan atau syarat apapun. Dia juga harus berjanji tidak akan melakukan intervensi terhadap administrasi negara lain di masa yang akan datang.
  3. Obama harus mengambil pendekatan baru untuk menangani problematika Islam, khususnya menyangkut persoalan Afghanistan. Karena jika dia melanjutkan kebijakan politik pendahulunya yang kriminal, Amerika akan mengalami nasib sebagaimana yang dialami oleh Uni Soviet di masa lalu.
  4. Obama harus menyadari bahwa ancamannya kepada Afghanistan dengan pengiriman pasukan tambahan adalah sama saja dengan dia menambah bensin pada api yang menyala. Dan dari sana dapat dipahami bahwa administrasi baru Amerika ingin meneruskan rencana berdarah Bush yang menyebabkan kemarahan dan kebencian terhadap orang-orang Amerika.

Obama hendaknya mengetahui dengan seksama bahwa pengiriman pasukan tambahan ke Afghanistan tidak dan tidak akan pernah mempengaruhi spirit Mujahidin Imarah Islam. Dan bahkan akan menjadi penyebab memuncaknya spirit perlawanan jihad di dalam hati mereka, dan pada gilirannya akan membawa kemenangan dan pengusiran seluruh pasukan asing Amerika dan Aliansi Utara dari tanah muslim Afghanistan dengan izin Allah.

Wa maa dzalika 'alallahi bi'aziiz.. Dan hal itu tidaklah sulit bagi Allah (untuk melakukannya)..

Departemen Politik Imarah Islam Afghanistan


Jumat, 16 Januari 2009

Israel Semakin Membuktikan Dirinya sebagai Penjahat Perang

GAZA (Arrahmah.com) - Memasuki hari ke-20, serangan pasukan Israel di Jalur Gaza makin tak terkendali. Mereka membombardir kantor lembaga bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) yang menyebabkan bantuan kemanusiaan di kantor itu terbakar juga membombardir tiga rumah rumah sakit di Jalur Gaza.

Di Rumah Sakit al-Quds di distrik Tal Al-Hawa ada sekitar 500 warga Palestina ketika Israel menembakkan misil-misilnya yang menyebabkan rumah sakit itu terbakar. Menurut sejumlah petugas rumah sakit, kebakaran disebabkan oleh zat kimia fosfor putih yang digunakan tentara-tentara Zionis.

"Kami berhasil mengendalikan api, kecuali gedung administrasi. Kami berusaha agar api tidak menjalar ke bagian rumah sakit yang lain," kata mereka.

Selain Rumah Sakit Al-Quds, pasukan Zionis juga membombardir dua rumah sakit lainnya di Gaza. Belum ada data korban jiwa akibat serangan tersebut.

Tentara-tentara Zionis juga menggunakan bom-bom yang mengandung fosfor putih dalam serangan ke gedung PBB di Gaza. Saat serangan terjadi, ada sekitar 700 warga Palestina yang sedangberlindung di lokasi itu, sehingga menyebabkan dua warga sipil syahid dan tiga staff PBB luka-luka. Gudang-gudang tempat menyimpan bantuan makanan dan obat-obatan juga habis terbakar akibat bom-bom Israel.


Direktur UNRWA John Ging memastikan bahwa pasukan Zionis Israel memang menggunakan zat kimia berbahaya dalam perangnya di Gaza. "Kebakaran itu disebabkan oleh zat fosfor sehingga sangat sulit dipadamkan. Jika Anda menyemprotkan air, malah akan menimbulkan asap yang mengandung racun," kata Ging.

Juru Bicara UNRWA Christopher Gunnes menolak pernyataan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert yang mengatakan bahwa komplek gedung PBB tersebut terdapat warga Palestina bersenjata yang melakukan serangan terhadap tentara-tentara Israel.

"Selama serangannya, Israel tidak pernah mengangkat telepon dan memberitahu kami dimana ada militan di gedung kami. Tidak ada militan di gedung ini dan sekarang mereka (Israel) merubah cerita dan mengatakan bahwa ada militan di sekitar kantor kami," protes Gunnes pada Israel yang hanya menyampaikan permohonan maaf dan menyebut serangan mereka ke gedung PBB sebagai "kesalahan yang suram."

Serangan pasukan Zionis ke gedung PBB menuai kecaman dari berbagai pihak termasuk Sekjen PBB Ban Ki-moon. Di hari ke-20, sudah 1.150 warga Palestina yang gugur syahid dan korban luka mencapai 5.130 orang, lebih dari 330 korban jiwa adalah anak-anak.

Dalam serangan massifnya ke Gaza sepanjang hari Kamis kemarin, pasukan Zionis juga membombardir dua gedung yang menjadi kantor para wartawan internasional di Gaza, sebuah kantor Bulan Sabit Merah dan sebuah masjid di selatan kota Rafah.


Rabu, 07 Januari 2009

Pejuang Palestina Gunakan Senjata-senjata Baru

Pejuang Palestina Gunakan Senjata-senjata Baru

GAZA (Arrahmah.com) - Mujahidin Palestina dari gerakan Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, telah menumbangkan strategi tentara Zionis menyusul sejumlah operasi yang justru berbalik dari yang diperkirakan.

Pada hari kesebelas serangan darat dan hari ketiga serangan udara yang dilancarkan militer Zionis secara massif yang katanya hanya untuk menghentikan tembakan roket pejuang Palestina, ternyata mujahidin masih mampu melesatkan senjatanya secara massif ke wilayah Israel. Bahkan intensitasnya semakin gencar dan jauh dari sebelumnya. Sejumlah wilayah Israel menjadi target serangan hingga Tel Aviv dapat dijangkau roket perlawanan. Hal yang tidak pernah diperkirakan dinas intelijen Israel sebelumnya.

Di pihak lain, Zionis Israel mengakui hal ini. Mereka menyatakan tiga roket perlawanan menghantam distrik Gadira dan wilayah utara Keryat Malahi. Peristiwa ini merupakan pertama kali dalam sejarah perlawanan Palestina. Sesuai dengan janji Brigade Izzuddin Al-Qossam kemarin.

Terkait hal ini, seorang penulis Israel, Ron Ben Yasha di situs internet Yedeot Aharonot mengatakan, setelah tembakan yang memakan korban (sipil) kemarin, menjadi bukti ada peningkatan signifikan dalam kesiapan tempur perlawanan Palestina. Peningkatan ini berlipat-lipat ketika menggempur pasukan Israel yang masuk Jalur Gaza. Baik melalui tembakan roket, sniper ataupun yang lainnya.

Harian ini mengisyaratkan, pertempuran yang merugikan di sejumlah wilayah di bagian utara Gaza. Perlawanan bahkan semakin sengit pada sore hari. Saling serang dan baku tembak semakin gencar. Pasukan Zionis bahkan menggunakan meriam dan senjata berat untuk melumpuhkan perlawanan.

Penulis ini menyebutkan, pasukan Zionis bergerak sangat lambat, karena banyaknya ranjau yang dipasang perlawanan, selain sejumlah terowongan dan lubang perlawanan. Menurutnya ada faktor lain yang membuat pasukan Zionis sangat lambat, yaitu kebutuhan pasukan untuk menghilangkan ranjau-ranjau dan menghancurkan terowongan tempat pertempuran tersebut.

Ia menambahkan, walau gempuran Israel semakin gencar namun para mujahid Izzuddin Al-Qassam dan mujahid dari gerakan lainnya masih menampakan kesigapannya dalam pertempuran.

Selasa, 06 Januari 2009

Jihad satu-satunya solusi untuk Palestina!

(Almuhajirun.com)Palestina kembali bergolak. Kota suci ketiga kaum Muslimin ini tiada hentinya dirundung malang akibat kezaliman zionis yahudi Israel. Baru-baru ini setidaknya 7 warga Palestina syahid, termasuk seorang ibu dan keempat anaknya akibat serangan rudal zionis yahudi Israel, anak cucuk turunan kera dan babi, di Gaza Utara.

Pada hari sabtu (26/4) pasukan zionis juga menerobos ke kota Beit Lahiya di utara Jalur Gaza dalam upaya menangkap seorang pemimpin Hamas setempat. Pasukan kufar zionis Israel ini menyerbu ke rumah pimpinan Hamas sekaligus pemimpin Brigade Izuddin Al Qossam, dan berhasil menangkap pemimpin Hamas tersebut, Talat Hassam Marouf, dan menembak putrinya, Mariam, yang berusia 14 tahun.

Menurut juru bicara Hamas, Abdel Latif al-Qanou, pasukan Israel menghantam rumah Marouf dengan rudal dan meriam sehingga menyebabkan kerusakan berat. Selain itu, belasan tank dan pesawat tempur Israel membantu serangan tersebut, dengan menembakkan rudal-rudal ke arah para pejuang.

Aksi brutal kuffar zionis yahudi Israel baru-baru ini menambah panjang kekejaman negara agresor di bumi suci kaum Muslimin ini. Lebih dari 400 warga muslim Palestina tewas di sepanjang Jalur Gaza dalam waktu 5 bulan terakhir ini. Sungguh, tiada berguna lagi himbauan-himbauan kepada lembaga-lembaga kufur seperti PBB, Amnesti Internasional dan sejenisnya. Juga tiada berguna seruan kepada pemimpin-pemimpin dan penguasa negeri-negeri Arab yang murtad dan lebih mementingkan tuan mereka, Amerika dan sekutu-sekutunya. Tentu para penguasa dan pemimpin negeri-negeri Islam yang murtad ini tidak akan pernah mau dan sudi memerintahkan tentara-tentara dan pasukan mereka untuk memerangi zionis yahudi Israel.

Mereka bahkan mengupayakan jalan hina sebagai solusi, yakni dengan menjalin kerjasama perdamaian dengan Israel. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Mesir, Yordania, dan Arab Saudi. Jadi, bagaimana mungkin kaum muslimin menghiba-hiba dan mengharapkan tentara-tentara kufur mereka mau berjihad untuk memerangi si agresor, zionis yahudi Israel yang merupakan “sahabat” mereka sendiri. Untuk itu, tiada kata lain, dan tiada solusi menyeluruh untuk menyelesaikan masalah Palestina, kecuali dengan mengumandakangkan dan menyerukan Jihad! Jihad adalah solusi satu-satunya untuk penyelesaikan krisis Palestina. Allahu Akbar!

Wajib Jihad di Palestina

Kaum muslimin saat ini berkewajiban untuk melaksanakan jihad di Palestina, karena hukum jihad di Palestina adalah fardhu ‘ain, alias setiap individu yang berada di sana wajib hukumnya melaksanakan jihad.

Syaikhul Islam dan pelopor jihad abad modern, Dr. Abdullah Azzam dalam bukunya Ad-Difa’ An Aradli al-Muslimin Ahamu Furudl al-A’yan, atau Jihad Membela Negeri Kaum Muslimin, bahkan telah mewajibkan jihad atas segenap kaum muslimin di mana pun mereka berada. Berikut kesimpulan beliau :

1. Jihad dengan kesediaan mengorbankan nyawa adalah fardhu ‘ain atas segenap kaum muslimin di seluruh dunia.

2. Tidak ada keharusan idzin dari siapapun dalam menjalankan jihad ini. Oleh sebab itu kedua orang tua tidak mempunyai hak mengidzinkan atau tidak, terhadap anaknya yang akan berangkat jihad fi sabilillah.

3. Jihad dengan membelanjakan harta bagi usaha-usaha memerangi musuh adalah fardhu ‘ain dan haram hukumnya menyimpan harta selama jihad pembebasan suatu wilayah negara kaum muslimin masih berlangsung dan masih memerlukan harta kaum muslimin.

4. Sesungguhnya meninggalkan jihad hukumnya sama dengan meninggalkan shalat dan puasa. Bahkan meninggalkan jihad di hari-hari ini lebih besar dosanya. Ibnu Rusydi menyatakan bahwa jihad bila telah diputuskan untuk dilaksanakan, adalah lebih diutamakan daripada menunaikan haji yang wajib sekalipun

Hal atau kondisi ini dikarenakan hukum jihad saat ini adalah fardhu ‘ain. Ada beberapa keadaan yang menyebabkan hukum jihad menjadi fardhu ‘ain, sebagaimana telah dijelaskan oleh para ulama. Keadaan-keadaan yang mana pada saat itu hukum jihad menjadi fardhu ‘ain adalah :

A. Apabila dua barisan (barisan orang beriman dan barisan orang kafir) saling bertemu dan dua pasukan saling berhadapan. Hal ini berdasarkan firman Allah ta’ala yang berbunyi:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kalian membelakangi mereka (mundur). Barang siapa yang membelakangi mereka (mundur) pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak bergabung dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Alloh, dan tempatnya adalah Neraka Jahannam dan amat buruklah tempat kembalinya.” (QS Al-Anfal : 15-16)

Dan firman Allah:

“Apabila kalian bertemu dengan musuh maka tetap teguhlah” (QS Al Anfal : 45)

B. Apabila musuh menyerang suatu negeri tertentu, fardlu 'ain hukumnya bagi penduduk

negeri tersebut untuk memerangi musuh yang menyerang tersebut. Dalil atas wajibnya hal ini adalah juga ayat-ayat di atas karena disini juga terjadi pertemuan dengan orang-orang kafir, dan pertemuan dengan sebuah kelompok yang menyerang kaum muslimin. Inilah yang dimaksudkan oleh DR. Abdulloh Azzam rohimahulloh dengan “Membela Negeri-negeri Kaum Muslimin”

C. Apabila imam melakukan istinfar (memobilisasi) suatu kaum untuk berangkat

berperang, maka mereka wajib berangkat

Hai orang-orang yang beriman, mengapa jika dikatakan kepada kalian: “Berangkatlah untuk berperang di jalan Alloh!", kalian merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu?”

Juga firman Allah ta'ala yang berbunyi:

“Jika kamu tidak berangkat berperang, niscaya Alloh akan menyiksa kalian dengan siksaan yang pedih” (QS At-Taubah : 38-39)

Dan Sabda Nabi SAW:

“Apabila kalian diperintahkan untuk berangkat berperang maka berangkatlah.” (Muttafaqun ‘alaih).

Inilah kondisi-kondisi di mana pada saat itu jihad hukumnya fardhu ‘ain sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Qudamah (Dalam Al Mughni wa Syarhul Kabir X/365) Dan anda dapat lihat sendiri bahwa orang-orang yang tidak melaksanakan jihad ketika hukumnya fardhu ‘ain, ia diancam mendapatkan kemarahan dari Allah ta’ala dan mendapatkan siksaan, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah ta’ala:

… sungguh dia mendapat kemarahan dari Alloh dan tempat kembalinya adalah Jahannam…

Dan firman Allah:

Jika kalian tidak berangkat jihad niscaya Alloh akan menyiksa kalian dengan siksaan yang pedih.

Ibnu ‘Abidin RH, seorang Ulama Hanafi berkata:

“Jihad menjadi fardhu ‘ain jika musuh telah menyerang salah satu perbatasan tanah Muslim, dan menjadi fardhu ‘ain bagi orang-orang yang terdekat. Bagi orang-orang yang berada jauh darinya, itu adalah fardhu kifayah, jika bantuan mereka tidak diperlukan. Jika mereka membutuhkan, mungkin karena orang-orang yang dekat tidak bisa menahan musuh atau malas dan tidak berjihad, maka menjadi fardhu ‘ain kepada orang-orang yang berada di belakang mereka, seperti wajibnya shalat dan puasa…”

Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah RH berkata:

“Tentang Jihad defensf (mempertahankan diri), dimana mengusir agresor, adalah tugas jihad yang paling penting. Sebagaimana telah disepakati oleh setiap orang, adalah sebuah kewajiban untuk melindungi dien dan apa saja yag suci. Kewajiban pertama setelah iman adalah menolak musuh agresor yang menyerang agama dan kepentingan dunia. Tidak ada syarat yang dibutuhkan sebagaimana memberikan dan mengangkut; tetapi dia berperang dengan semua kemampuan yang dia miliki. Ulama, panutan kami dan lainnya telah membicarakan hal ini.”

Kondisi Palestina saat ini tentu memenuhi seluruh syarat-syarat di atas, terutama karena dua pasukan telah bertemu di Palestina, yakni antara kuffar yahudi Israel dengan kaum Muslimin Palestina. Selain itu, zionis yahudi Israel, sebagai musuh sudah sejak tahun 1947 menyerang dan menduduki wilayah kaum muslimin dan mereka terus memperluas daerah jajahan mereka dengan membangun pemukiman-pemukinan baru. Untuk itu, wajib atas seluruh kaum muslimin, wa bil khusus kaum muslimin yang ada di wilayah Palestina untuk mengangkat senjata dan berjihad melawan kuffar yahudi Israel dan tidak menempuh cara-cara lain yang tidak disyari’atkan oleh Islam.

Jihad, Satu-satunya Solusi

Wahai kaum Muslimin, dengan demikian, satu-satunya solusi dan metode syar’i untuk membebaskan kaum Muslimin di Palestina adalah J I H A D, bukan lainnya. Jihad, dalam timbangan syar’i , berarti berperang, qital ma’al kuffar li’ilai kalimatullah, bukan memboikot coca cola atau fanta, bukan pula turun ke jalan dan berdemonstrasi, apalagi ikut parlemen atau melakukan pemilu untuk hukum buatan manusia.

Jika kita menginginkan untuk menghilangkan derita kaum Muslimin Palestina, maka kita harus kembali pada Dien Allah SWT, dan kita harus mencari pertolonganNya semata, bukan pertolongan dari selainNya. Rasulullah SAW bersabda:

“Jika kalian meminta, mintalah kepada Allah (saja). Jika kalian mencari pertolongan, carilah pertolongan dari Allah (saja).”

Lebih lanjut, kita seharusnya tidak pernah mencari pertolongan dari tawaghit, orang-orang murtad, atau Kuffar (seperti PBB), dan kita seharusnya tidak pernah meminta mereka untuk campur tangan dalam masalah kita.

Allah SWT telah memerintahkan jihad bagi orang-orang beriman dengan tujuan untuk (1) mempertahankan kehidupan, kekayaan seseorang, atau (2) menaklukan negeri. Pada saat negeri Muslim di bawah pendudukan maka menjadi kewajiban bagi semua Muslim yang berada di sekitarnya untuk berperang. Jika mereka tidak bisa untuk memukul mundur musuh maka kewajiban itu akan menjadi tanggung jawab bagi Muslim secara keseluruhan (seluruh dunia).

Maka jihad adalah satu-satunya solusi untuk pendudukan. Ini penting untuk selalu berdiri pada nash (Qur’an dan Sunnah) dan bukan menyimpang darinya dengan mengikuti kemauan seseorang atau keiinginan kuffar. Banyak yang mengakui bahwa jihad adalah fardhu, tetapi mereka tidak ingin masuk dalam perjuangan fisik melawan musuh karena takut dilabeli sebagai terorist atau ekstrimis. Sebagai hasilnya, dengan tujuan untuk membuang semua kesalahan dari tidak melaksanakan jihad, mereka mencoba untuk menjual diri mereka kepada orang-orang, diri mereka sendiri, bahwa mereka ambil bagian dalam jihad dengan voting kepada hukum buatan manusia dan memboikot produk-produk Israel. Ini benar-benar keliru, karena voting pada hukum buatan manusia adalah sebuah tindakan murtad, bukan jihad; dan memboikot produk-produk Israel adalah sebuah balasan tetapi itu bukan solusi untuk masalah pendudukan.

Ada juga yang mengatakan solusi Palestina adalah dengan menegakkan Khilafah. Namun, kita seharunya tidak keliru tentang solusi permanen dengan kewajiban yang harus segera dilaksanakan. Khilafah secara tidak diragukan lagi adalah solusi permanen bagi Ummat Muslim, tetapi pada saat kesucian seseorang dinodai maka kewajiban mereka adalah berperang dan mempertahankan diri mereka, dengan berjihad, bukan sibuk dengan meneriakkan penegakan Khilafah!!!

Sebagai seorang Muslim kita mempunyai sebuah kewajiban untuk menciptakan kesadaran tentang dilema yang dihadapi Muslim dan menyeru pada solusi yang benar, solusi Islami. Pesan jihad harus sampai kepada seluruh Muslim dan setiap Muslim harus ambil bagian dalam masalah ini. Jika kita terus menyeru pada nasionalisme, hukum kufur dan membantu kuffar, pertolongan Allah tidak akan pernah sampai kepada kita. Allah SWT berfirman:

“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik.” (QS An Nuur, 24: 55)

Sebagaimana pernyataan ayat di atas, pertolongan ini, kekuasan dan dukungan memerlukan syarat, “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh…” Lebih lanjut, kita seharusnya tidak memutuskan kepada Kuffar atau mencari kehidupan dengan hukum buatan manusia (demokrasi dan kebebasan), karena semua ini adalah syirik.

Jadi, satu-satunya solusi untuk Palestina adalah Jihad, bukan yang lain!

Wallahu’alam bis showab

Jihad

Disebabkan karena kurangnya pengetahuan atau pemahaman tentang Islam di antara kaum muslimin dan adanya propaganda-propaganda Barat untuk menyerang Islam, kedua hal tersebut menjadikan kaum muslimin dan orang-orang non muslim saat ini salah memahami konsep Jihad. Jihad yang ditampilkan saat ini diidentikkan dengan orang yang haus darah (blood thirsty people) untuk menyebarkan Islam dengan pedang atau berarti usaha untuk penegakan agama Islam atau sebaliknya jihad adalah suatu konsep untuk membuat suatu bentuk masyarakat yang di dalamnya terdapat bermacam masyarakat. Sayangnya tidak seorang pun dan dari sekian ide-ide tersebut yang benar dalam realitas jihad secara Islam.

Tentang jihad telah disebutkan secara jelas dalam Kitab suci Al-Qur`an. Tidak ada perbuatan (amalan) yang penjelasannya sangat banyak melebihi jihad, seperti apa yang diungkapkan oleh beberapa ulama dan ahli Al-Qur`an dengan penuh ketundukan, tidak akan ada keraguan dalam memutuskan untuk ikut serta ke medan pertempuran agar tercapai kemenangan jihad. Bukanlah hal yang mengherankan bahwa kaum kafir (musyrik) bersatu untuk menjauhkan kaum muslimin dari memahami Al-Qur`an secara benar. Hal serupa terdapat pada ribuan hadits Rasulullah saw. tentang jihad

Jihad merupakan suatu istilah yang tidak dapat diartikan sebagai perang suci atau perebutan. Tujuan dari jihad tidak seperti perang Salib, dari dahulu sampai sekarang, Islam tidak menggunakan kekerasan untuk mengajak orang lain kepada Islam. Sebaliknya Jihad adalah suatu metode yang diambil oleh Islam untuk melindungi tanah, kehormatan, kehidupan dan untuk menjaga manusia dari perbudakan rezim manusia. Perbedaan antara penggunaan kekuatan Barat dan kekuatan Islam adalah bahwa kapitalis Barat menggunakan kekuatan lahir (secara sembunyi-sembunyi) dan hanya bermanfaat sedikit, seperti badan hukum-badan hukum. Sementara Islam menggunakan kekuatan secara terang-terangan dan suatu usaha untuk menyebarkan rahmat bagi yang lain.

Tidak ada keraguan bahwa Jihad itu hal yang sulit dan berbahaya. Jihad merupakan salah satu pilar-pilar Islam setelah Tauhid dan dakwah. Sesungguhnya jihad merupakan bentuk dari dakwah, yang dilakukan oleh negara Islam, sebagai kebijakan politik luar negeri.

Hal ini berbahaya karena menyangkut jiwa, harta dan yang lainnya, dikatakan rumit karena seperti halnya operasi pembedahan yang sulit, kesalahan yang sedikit saja dapat menyebabkan kerusakan. Untuk memahami jihad kita perlu mengerti dahulu bahwa hanya Allah swt. Yang Maha Kuasa, bahwa hanya Dia yang memberi hidup dan mengambilnya kembali, oleh karena itu seluruh perbuatan kita hanya diniatkan untuk-Nya.

Arti Jihad Menurut Ilmu Bahasa

Kata jihad berasal dari kata Jahada yang mempunyai banyak arti dalam bahasa Arab, diantaranya: usaha untuk menjadi sempurna, seorang yang rajin belajar, mencoba atau menciptakan, bekerja untuk mencapai tujuan tersebut, melelahkan, menanyai, mendesak, memberi beban, menjadi lemah karena sakit, seorang pekerja keras, jatuh cinta, mencampur membangkitkan, dermawan, penderitaan, peringatan, melemahkan, perjuangan tanpa henti. Dalam kata lain jihad menurut bahasa adalah berjuang dengan segenap usaha sampai titik penghabisan, yang mana menjadi suatu aspek dalam kehidupan.

Pengertian Jihad

Pengertian jihad menurut para ulama seperti Ibnu Qadama Al Maqdisi, Ibnu Taymiyyah dan Ibnu Aabideen: “Perjuangan dengan segenap usaha hanya karena Alloh, dengan jiwa, didukung dengan harta, perkataan, mengumpulkan bantuan para Mujahidin atau dengan cara yang lain untuk membantu perjuangan.”(seperti halnya melatih orang). Mereka mengambil dari ayat, “...Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu…..” (QS. 9:41), sebagai keterangan dari pengertian tersebut.

Dan juga Imam Fairouz Abadi mengatakan di dalam kamusnya yang terkenal “Kamus Al_Muheet”bahwa kata “Al-Nafir” berarti pergi dan berjuang dengan pedang. Selain itu Alloh SWT berfirman: “Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang berperang di Jalan-Nya dalam barisan yang teratur….” (QS. 61:4).

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih (yaitu) kamu beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Alloh dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya.”(QS. 61:10-11)

Pendapat Menurut 4 Imam Mahzab

Menurut Imam Hanafi Fiqih Imam Kasani dalam bukunya Bada’Sama, mengartikan jihad seperti: “Berjuang dengan segenap usaha dan kekuatan karena Alloh SWT dengan jiwa, harta, ucapan atau dengan cara lainnya….”

Menurut Imam Maliki Fiqh Imam Ibnu Arafa, dilanjutkan oleh Sheikh Khalil dalam Mukhtasar Al-Khalil, mengatakan bahwa jihad adalah: “….seorang muslim yang berjuang melawan kaum kafir tanpa suatu perjanjian, hanya karena Alloh SWT semata dan untuk meninggikan nama-Nya dengan mengharapkan keridhoanNya.”

Menurut Imam Syafi’i Fiqh Imam Shirazi dalam buku Al-Muhazab Fil Fiqh Imam Shafi’i mengatakan bahwa jihad adalah berjuang melawan kaum kafir hanya karena Alloh dengan jiwa, harta, ucapan, atau mengajak orang lain….”(Kitab Al Minhaj oleh Imam Nawawi)

Menurut Imam Hambali Fiqh Imam Ibnu Qudama Al-Maqdisi mengatakan bahwa jihad adalah menyebarkan perjuangan melawan orang kafir, apakah itu sebagai fardhu Kifayah atau fardhu ‘Ain, melindungi orang mukmin dari kaum kafir, menjaga daerah perbatasan, berjuang di garis terdepan dan di garis perbatasan sebagai penopang.

Arti Jihad secara Umum

Saat ini jihad diartikan sebagai berjuang di jalan Alloh secara berjama’ah. Dahulu para ulama mengartikan jihad baik secara syara’ atau secara umum adalah sama. Tetapi sekarang hal itu berbeda

Jihad Menurut Ushul Fiqh

Menurut Imam Al-Qastalani, Imam Al-Mawardi (Syafi’i), Imam Al-Taftazani (Hanafi), dan Imam Jirjani (Hanafi): “…suatu kondisi melawan kaum kafir untuk mendapatkan kemenangan Islam yang harus dilakukan dengan tujuan untuk meninggikan nama Alloh SWT….”

Karena itu menurut hukum, secara umum dan menurut ilmu ushul fiqh, jihad adalah berjuang di jalan Alloh atau perjuangan dengan segenap usaha melawan kaum kafir untuk meninggikan agama Alloh SWT.

Terdapat beberapa Sahih Muslim bersumber dari Abu Sa’ad Al Kudri bahwa sahabat bertanya kepada Rosulullah saw, “Apakah jihad itu?” dan beliau menjawab, “Berjuang untuk meninggikan Agama Alloh SWT.”

Pengertian jihad begitu luas dan juga bersifat terbatas (Al Jamiyyah Wa al Maniyyah) luas karena dilihat dari pengertian jihad menurut bahasa dan perlengkapannya. Hal ini bersifat terbatas karena perjuangan yang dilakukan hanya untuk melawan kaum kafir semata-mata hanya mengharapkan ridho Alloh SWT.

NB. Menurut para fuqaha, Jim pada kata jihad harus diucapkan dengan suara lambat yang disebut Jim Mushadadah.

Namun terdapat perbedaan pendapat apakah jihad hanya sebuah bentuk penyerangan atau apakah itu mencakup baik jihad sebagai penyerangan maupun jihad sebagai sikap bertahan. Al Izz Ibnu Salaam (Sheikh al Jihad) mengatakan bahwa jihad hanya sebagai bentuk penyerangan bukan sikap bertahan yaitu akan disebut jihad jika kita memulai atau memprakarsai pertemuan atau perkelahian, kewajiban yang lain (misalnya sikap bertahan jihad), dinamakan Al Dafa’ah. Pertahanan pada diri sendiri menjadi naluriah yang ada pada manusia juga terdapat pada binatang, tidak seperti kewajiban khusus dalam serangan jihad.

Dan lagi Ibnu Qayyim meletakkan beberapa kondisi untuk jihad, sebagai berikut:

1. Seorang muslim harus mengawali atau memulai pertempuran

2. Bahwa pertempuran itu harus melawan orang-orang kafir (NB. pertempuran dengan orang-orang murtad) (misalnya orang yang ingkar pada agama atau partai) disebut Qaatal al Riida dan adalah pelaksanaan hukum pidana atau undang-undang Islam dengan cara pertempuran Baghee (misalnya seorang pemberontak) disebut Qaatal al Baghee, dalam hal ini

3. Al Ma’niyyah mempunyai maksud bahwa pertempuran jihad untuk membuat agama Alloh SWT yang dominan (NB. biasanya ini termasuk dalam sikap bertahan sejak satu pertempuran untuk kemenangan atau kesyahidan tidak melihat untuk melaksanakan sistem aturan Islam dalam beberapa keadaan.

Pembagian jihad

Dari beberapa penjelasan di atas, kita dapat membagi jihad dalam dua bagian:

1. Al Jihad al Mubada’ah yaitu melakukan serangan jihad

2. Al Jihad al Dafa’ah yaitu sikap bertahan jihad

Bagaimanapun, secara bahasa kata jihad mengandung arti usaha sungguh-sungguh tanpa mengenal lelah, ini ditemukan tanpa menggunakan Al-Qur’an dengan perbedaan arti jihad dalam mengendalian nafsu misalnya….ketika Alloh (SWT) menjelaskan pertempuran atau peperangan dalam jihad Dia menggunakan kata “Qaatala” dan dalan satu peperangan itu siapa saja yang bertempur dinamakan “Muqaatil” (Dimana “Qatala” adalah pembunuhan dan pembunuh disebut “Qatil”). Alloh tidak pernah menggunakan Qatil atau pembunuhan (murder atau kill) dalam Al-Qur’an konteks Jihad tetapi lebih pada Qitaal (peperangan) semenjak hidup menjaga kesucian dalam Islam.

Imam Syafi’i mengatakan bahwa alasan mengapa kita memerangi orang-orang kafir (dalam melakukan serangan jihad) adalah karena mereka menghalangi agama kita atau memerangi agama kita. Imam Abu Hanafi pada kesempatan lain mengatakan bahwa kita memerangi orang-orang kafir (serangan jihad) karena mereka memerangi kita dan menghalangi agama kita untuk dilaksanakan.